Pend & Budaya

Catatan MKKS SMA Surakarta Terkait Wacana Mendikbud Merotasi Guru Tahun Depan

Pend & Budaya

5 Agustus 2019 18:07 WIB

Ilustrasi.

SOLO, solotrust.com – Meskipun menyambut baik wacana Menteri Pendidikan dan Kebudyaan (Mendikbud) RI untuk merotasi guru berbasis zonasi, namun perlu adanya sejumlah hal yang diperhatikan, salah satunya pemenuhan jumlah guru untuk melancarkan kebijakan itu, setidaknya itu yang disampaikan Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMA Kota Surakarta, Agung Wijayanto.

Baca: Siap-siap, Tahun Depan Giliran Guru Dirotasi Sesuai Zona Sekolah



“Seperti di Kota Solo ini misalnya, masih kekurangan jumlah guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah negeri. Terus bagaimana mau dirotasi kalau jumlahnya saja tidak memenuhi,” ujar Agung kepada solotrustcom, Senin (5/8/2019).

Agung mengungkapkan, bila kondisi yang ada saat ini jumlah guru di Kota Solo belum merata di beberapa sekolah apalagi mulai dari sekarang hingga tahun 2022 mendatang tidak sedikit guru yang memasuki masa purna tugas, sehingga perlu dilakukan rekrutmen guru baru.

“Kalau mau rotasi guru ya harus diimbangi rekrutmen guru baru,” tukasnya.

Selama tidak menimbulkan ekses negatif, pihaknya mendukung penuh wacana yang digulirkan itu. Bagi dia, rotasi guru bisa memberikan inovasi dan semangat baru bagi guru. Dengan begitu, guru berkualitas akan semakin merata dan menularkan inspirasi bagi guru lainnya.

“Justru malah membuat tidak jenuh, memberikan suasana baru, tapi masih harus ada kajian mendalam untuk kebijakan ini,” katanya.

Di samping keseimbangan jumlah guru, yang harus diperhatikan adalah kesejahteraan guru.

“Artinya rotasi ini tidak menjauhkan guru mengajar di sekolah yang baru dari domisilinya,” kata dia. (adr)

()