Pend & Budaya

Semarakkan Muktamar Muhammadiyah 2020, IMM Gelar Bedah Buku Achmad Dahlan

Pend & Budaya

9 Agustus 2019 02:57 WIB

Bedah Buku Achmad Dahlan.


SOLO, solotrust.com -  Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang Kota Surakarta angkat kembali gagasan KH. Ahmad Dahlan melalui acara “Wedangan & Bedah Buku Boeah Fikiran Kijai H.A. Dachlan” karya Abdul Munir Mulkhan. Acara telah diselenggarakan pada Kamis (1/8/2019) di Aula Balai Muhammadiyah Kota Surakarta.  



Ketua Panitia Pelaksana, Husain Hanafi menjelaskan, kegiatan ini diselenggarakan bertepatan dengan peluncuran logo Muktamar Muhammadiyah ke- 48. Dengan memanfaatkan dua momentum sekaligus, yaitu hari kelahiran dari Kyai Dahlan dan menyemarakkan Muktamar Muhammadiyah ke 48 tahun 2020 di mana Solo akan menjadi tuan rumahnya.

"Sedari awal, sejak didirikannya, memang Muhammadiyah tak lepas dalam gerakan yang bersifat filantropis. Salah satu bagian dari visi gerakannya adalah soal pendidikan. Munir Mulkhan salah seorang tokoh dan pemikir di Muhammadiyah yang sekaligus penulis buku itu mengupas tentang teknis pendidikan. Gerakan pencerahan yang ia angkat salah satunya adalah “etos Guru-Murid” yang menjadi uraian pikiran KH. Ahmad Dahlan," terangnya melalui siaran pers yang diterima solotrust.com.

Dalam kegiatan tersebut, dijabarkan empat pilar meliputi penyadaran bahwa pertama, setiap orang harus merasa wajib meyebarkan ilmu yang dikuasai; kedua, mengembangkan pada diri setiap manusia, sebagai guru selalu mengajar dan sebagai murid selalu belajar; ketiga, penempatan daya kreatif sebagai akar nilai dan kegunaan hidup; keempat, penyelamatan dunia dengan modal kesehatan dan kerjasama dengan menempatkan kitab suci sebagai asas hidup di dunia.

Sesuai dengan pokok pikirannya dari berbagai sumber, dalam bedah buku tersebut dapat dikemukakan pandangan KH. A. Dahlan mengenai isi pendidikan Islam. Secara rinci isi pendidikan Islam atau yang perlu diajarkan dalam sistem pendidikannya adalah iman, cinta sesama dan pemihakan pada orang yang sengsara. 

Sebanyak 5 pembicara berkompeten dihadirkan dalam acara tersebut yaitu Abdul Munir Mulkhan (Guru Besar Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) selaku penulis buku, MT Arifin (peneliti Muhammadiyah), Mohammad Ali (pengamat dan praktisi pendidikan Muhammadiyah/Wakil Sekretaris PDM Kota Surakarta), Joko Riyanto (Wakil Ketua II PDM Kota Surakarta), dan Hermanu Soebagio (Guru Besar Sejarah Islam UNS). Acara bedah buku ini dipandu oleh Arif Saifudin Yudistira, Tuan Rumah Pondok Filsafat Solo sekaligus Kepala SMK Citra Medika Sukoharjo.

"Kami mengharapkan partisipasi yang besar dari kader-kader IMM se Cabang Kota Surakarta, agar segenap ilmu yang telah disampaikan dalam bedah buku ini oleh para pembicara yang berkompeten bisa dipahami serta diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, terkhusus sebagai bagian dari mahasiswa," tutur Husain Hanafi yang sekaligus sebagai Ketua Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan.

Ketum Cabang terpilih, Abdul Afif, berharap inisiatif bedah buku ini menjadi bentuk usaha untuk menyalakan kembali semangat pembaharuan pendidikan yang berkemajuan yang sejak sebelum proklamasi sudah digagas dan dilaksanakan oleh Kyai Dahlan. (rum)

(wd)