Serba serbi

Jerohan Hewan Kurban Jangan Dicuci di Sungai, Ini Bahayanya

Olahraga

10 Agustus 2019 13:37 WIB

Kepala Dispertan KPP Kota Surakarta, Wenny Ekayanti.

SOLO, solotrust.com – Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertan KPP) Kota Surakarta, Wenny Ekayanti mengimbau panitia qurban serta masyarakat agar tidak lagi mencuci jerohan hewan qurban di sungai.

Baca: Dispertan KPP Surakarta Lakukan Pemeriksaan Hewan Kurban



Mencuci jerohan di sungai, menurut Wenny, selain berpotensi mencemari lingkungan, dikhawatirkan pula jerohan maupun daging qurban justru dapat terkontaminasi zat - zat berbahaya dari air sungai yang kotor dan timbulnya penyebaran penyakit menular yang bisa saja terjadi dari berbagai faktor.

"Untuk pencucian jerohan kami mengimbau jangan dicuci di sungai, tetapi lebih baik dicuci dengan air sumur," ucapnya di sela kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan qurban di kawasan Mojosongo, Surakarta, Jumat (9/8/2019).

Meski imbauan telah sering dilakukan, Kepala Dispertan KPP itu menyayangkan kebiasaan mencuci jerohan hewan kurban di sungai yang masih saja terulang setiap tahunnya.

"Namun sampai saat ini kami pun masih kesulitan untuk menangani pencucian jerohan di sungai yang selalu saja dilakukan setiap tahunnya," keluhnya.

Menyikapi hal itu, pihak Dispertan KPP Kota Surakarta pun akan tetap memberikan imbauan kepada panitia kurban maupun masyarakat, agar di setiap lokasi pemotongan atau penyembelihan hewan kurban disediakan tempat khusus untuk pembuangan kotoran.

"Kami terus mengimbau masyarakat agar di setiap tempat pemotongan atau penyembelihan hewan kurban dibuatkan tempat khusus, semacam septictank. Sehingga darah maupun kotoran hewan bisa masuk ke situ semua. Lagi pula pemotongan hewan kurban ini kan setahun sekali, jadi kecil kemungkinan jika septictank itu akan membludak. Hanya saja sampai saat ini upaya itu memang belum maksimal," pungkasnya. (Kc)

()

Berita Terkait

Berita Lainnya