SOLO, solotrust.com- Pemkot Surakarta melalui Dinas Pariwisata dan juga Dinas Kebudayaan akan menyelenggarakan tiga agenda event dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 74. Agenda Event tersebut ialah Pawai Pembangunan 2019, Opera Kolosal Adeging Nagari Republik Indonesia Tahun 2019.
Baca: Sambut Hari Tari, Ribuan Pelajar di Karanganyar Menari Tarian Angsa
”Untuk Pawai Pembangunan 2019 mengusung tema Kebhinnekaan Dalam Kesatuan Untuk Membangun SDM Unggul Kota Surakarta Menuju Indonesia Maju akan dimulai pukul 14.00 WIB, dimulai dari start Stadion Sriwedari atau koridor Jalan Bhayangkara sampai finish di Balaikota yang diperkirakan akan selesai sebelum Mahgrib. Sementara peserta pawai terdiri dari Marching Band UMS, Paskibraka Surakarta, Tokoh Lintas Agama, Jajaran Muspida, Komunitas Masyarakat dan stake holder. Selama pelaksanaan Pawai Pembangunan akses jalan utama Slamet Riyadi ditutup total. Sedangkan di Jalan Bhayangkara antara pertigaan Sriwedari sampai Museum Keris akan ditutup mulai pukul 11.00 karena digunakan untuk titik kumpul.“ kata Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Nunuk Mari Hastuti.
Sementara itu Kabid Kesenian Sejarah dan Sastra dari Dinas Kebudayaan Mareta Dinar yang membawahi Opera Adeging Nagari Republik Indonesia Tahun 2019 mengatakan, pelaksanaan Opera Adeging akan dilaksanakan di Halaman Balaikota Surakarta malam hari mulai pukul 19.00 WIB dan nantinya akan melibatkan sekitar 100 an lebih seniman dari berbagai latar belakang seni. “Antara lain seni tari, musik dan teater Kota Solo.” Terangnya.
Untuk Sutradara Opera Adeging Nagari Republik Indonesia Tahun 2019 ini dipercayakan kepada Agung Kusumo Widagdo, dengan iringan dari komposer Dedek Wahyudi. Naskah garapan opera diserahkan kepada budayawan senior ST.Wiyono dan juga Budi Riyanto. Opera Adeging Nagari Republik Indonesia tahun 2019 ini dibagi menjadi tiga adegan, yakni adegan pertama pada masa Budi Utomo, adegan kedua pada masa Sumpah Pemuda dan adegan ketiga masa dimana lahirnya Pancasila hingga Proklamasi Kemerdekaan
Menurut ST.Wiyono yang menulis naskah sekaligus menjadi supervisi pertunjukkan mengatakan, kali ini pertunjukkannya akan dititik beratkan kepada pertunjukkan drama teaternya. Sebab akan banyak adegan yang membutuhkan dialog – dialog secara verbal seperti pidato Bung Karno pada sidang BPUPKI.
“Nanti bentuk sajiannya akan ada teater, ketoprak dan tarian. Bagaimana menciptakan sebuah satu kesatuan pertunjukkan yang menarik dan dapat dihayati oleh penonton itulah yang merupakan sebuah tantangan buat kami.“ tambahnya.
Sedangkan Solo Gamelan Festival 2019 akan dilaksanakan pada tanggal 23 dan 24 Agustus 2019 mulai pukul 19.30 di Beteng Vastenberg. Teguh Prihadi selaku panitia pelaksana mengatakan latar belakang diadakannya Solo Gamelan Festival 2019 karena melihat Solo sebagai tuan rumah dan ingin masyarakat Solo si pemilik ‘rumah’ gamelan mau untuk ikut menabuh gamelannya sendiri.Tidak hanya menjadi penonton.
Blacius Subono menambahkan, ” Pada Solo Gamelan Festival juga ada kuratornya yang salah satu tugasnya ialah medampingi masyarakat yang akan ikut menjadi penyaji.“
Festival Solo Gamelan 2019 sendiri telah dimulai dengan Pre Event pada tanggal 4 Agustus 2019 di CFD lalu tanggal 15 Agustus 2019 di Solo Grand Mall dan di PEndhapa Mangkubumen pada tanggal 21 Agustus 2019. Selain itu juga sudah diadakan workshop di tiap kecamatan dengan didampingi oleh para kuratornya masing – masing dan mereka akan tampil pada hari pertama. Sementara untuk hari kedua, giliran 5 komposer berkelas internasional yang ikut mendampingi selama workshop tampil sebagai penyaji. (dd)
(wd)