Hard News

Mau Diperkosa, Korban Nekat Terjun 7 Meter Sampai Kaki Patah

Hukum dan Kriminal

14 Agustus 2019 23:43 WIB

Ilustrasi.

JAMBI- Seorang wanita beranak tiga warga Telanaipura nyaris menjadi korban pemerkosa dan pembunuhan oleh orang tidak di kenal (OTK). Peristiwa keji ini terjadi Selasa (14/8/2019) pagi. Kini korban menjalani perawatan medis di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi. Kejadian tersebut bermula saat usai ia menyuci pakaian tiba-tiba ada sesorang yang memukul dari belakang. Lalu Ia tergeletak.

Baca: Parah! Guru Cabuli Murid Sesama Jenis



"Saya kira dia suami saya, saya tanya kenapa mukul saya,?" katanya

Korban menuturkan, jika pelaku mengancamnya dan mengatakan bahwa dia bukan suaminya. "Diam kamu, lepas celana kamu, kamu ni sombong, apa kamu mau saya bunuh," katanya.

Kata korban, pelaku mengancam bahkan memegang parang. Karena dia sudah tak berdaya dan mengaku pasrah serta mengatakan kepada pelaku itu, silahkan apa yang diinginkan oleh pelaku.

"Kau mau apa, asal jangan bunuh aku, mau duit, motor silahkan diambil, tapi pelaku kembali mengancam," ujarnya.

Untungnya, saat itu pelaku berusaha mencari sesuatu dan sempat meninggalkan korban yang terbaring itu. Menurut korban diduga pelaku itu mencari tali untuk mengikat korban. Kemudian korban nekat kabur melarikan diri dan terjun dari rumah sekitar 7 Meter ke bawah sehingga mengalami patah kaki dan pinggang, dan lebam-lebam bagian tangan dan bekas cekikan di bagian leher.

"Saya tidak kenal siapa dia, melihat ciri-ciri orangnya dia menggunakan sebo dan bertato di bagian kiri dan bersarung, sudah tidak menggunakan baju," katanya.

Lebih lanjut pihak keluarga korban menambahkan, setelah korban terjatuh dia ditemukan oleh warga sekitar yang tengah merumput (mencari makanan hewan ternak), setelah terdengar suara dan melihat korban, warga itu langsung melaporkan ke saudara terdekat korban.

"Sekarang korban dirawat di RSUD Raden Mattaher Jambi, dan kami atas nama keluarga korban meminta pihak berwajib segera mengungkap dan menangkap pelaku," katanya.

Sebelumnya, Plt Direktur Utama RSUD Raden Mattaher drg Iwan Hendrawan, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya atas nama korban yang dirawat di rumah sakit."Iya benar," ujarnya. #teras.id

(wd)