Solotrust.com - Candi Borobudur merupakan satu dari empat destinasi wisata super prioritas yang ditetapkan pemerintah selain Danau Toba, Labuan Bajo, dan Mandalika.
Baca: Borobudur Marathon 2019 Diharapkan Tingkatkan Perekonomian Daerah Setempat
Oleh karenanya, pemerintah akan melakukan percepatan pembangunan infrastruktur pada empat destinasi tersebut. Dikabarkan KLHK via siaran persnya (30/8), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya pada Kamis (29/8) melakukan kunjungan ke Candi Borobudur dalam rangka peninjauan fasilitas wisata di sana. Salah satu hal yang dibahas ialah dukungan KLHK terhadap Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) berupa pembuatan taman hutan di sekitar kawasan Borobudur.
Tujuan pembangunan taman hutan tersebut adalah untuk meningkatkan kelestarian situs dan kawasan cagar budaya, dengan mengurangi fluktuasi suhu, kelembaban dan gas berbahaya yang akan mempercepat pelapukan batu struktur candi.
Sementara itu, penataan vegetasi dilakukan dengan pendekatan arkeologis untuk merekonstruksi jenis vegetasi pada masa lalu, seperti yang tertera pada panel relief dinding Candi Borobudur.
Tanaman yang akan ditanam meliputi Pohon Bodhi (Ficus religiosa), Nangka (Artocarpus heterophyllus), Sukun (Artocarpus altilis), Pulai (Alstonia scholaris), Tanjung (Mimusops elengi), Mangga (Mangifera spp.), Manggis (Garcinia mangostana), Kepel (Stelechocarpus burahon), dan Nagasari (Mesua ferra).
Penanaman di komplek Candi Borobudur sendiri dimotori oleh Balai Pengelolaan DAS Serayu Opak Progo.
Dilansir dari laman ksdae.menlhk.go.id (30/8), Kepala Balai Pengelolaan DAS Serayu Opak Progo, Ir. Sri Handayaningsih M.Sc mengatakan bahwa rencana penanaman di kawasan Candi Borobudur ini dilakukan di zona 2 Gunadarma seluas 1 ha dengan tanaman sebanyak kurang lebih 400 batang.
Pada tahap pertama telah ditanam sebanyak 205 batang, terdiri atas 75 batang tanaman Kepel (Stelechocarpus burahon), 25 batang tanaman Nagasari (Mesua ferra) dan 55 batang tanaman Pulai (Alstonia scholaris).
"Penanam selanjutnya direncanakan di Bulan November mendatang sebanyak 200 batang," jelasnya.
Balai KSDA Yogyakarta mendukung kegiatan penanaman yang dilaksanakan oleh Balai Pengelolaan DAS SOP melalui dukungan peralatan dan fasilitas penyiraman tanaman.
Kepala Balai KSDA Yogyakarta, M. Wahyudi telah berkoordinasi dengan Balai Pengelolaan DAS SOP untuk bersama-sama melakukan perawatan bibit yang ditanam.
“Saya sudah berkoordinasi dengan Balai Pengelolaan DAS SOP dan segera disusun jadwal penyiraman bibit tanaman dengan melibatkan Balai Konservasi Borobudur, Balai Taman Nasional Gunung Merapi dan Balai KSDA Yogyakarta.” tutur M. Wahyudi.
Baca: Menelusuri Wisata Bedah Bukit Menoreh Hingga Tembus ke Borobudur
Lebih lanjut Wahyudi menyatakan bibit yang ditanam harus dipelihara agar terus hidup dan tumbuh karena kegiatan penanaman ini merupakan kegiatan pembuatan Taman Hutan di komplek Candi Borobudur dan sekaligus termasuk rangkaian pengelolaan konservasi untuk mendukung Borobudur sebagai destinasi wisata prioritas. (Lin)
(wd)