Hard News

Refleksi 15 Tahun Kematian Munir, BEM UNS Gelar Mimbar Bebas

Hukum dan Kriminal

11 September 2019 22:31 WIB

Aksi dan Mimbar Bebas BEM UNS dalam rangka "Refleksi 15 Tahun Kematian Munir dan Penegakkan Hukum dan HAM Indonesia", Selasa (10/9/2019), di Boulevard Kampus UNS, Kentingan, Jebres, Kota Surakarta.


SOLO, solotrust.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret (BEM UNS) menggelar mimbar bebas "Munir dan Penegakkan Hukum dan HAM Indonesia" Selasa (10/9/2019), di Boulevard Kampus UNS, Kentingan, Jebres, Kota Surakarta.



Aksi itu digelar sebagai bentuk refleksi dan peringatan 15 tahun atas kematian aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia itu. Dalam aksinya, di sela orasi, puluhan mahasiswa itu membacakan puisi dan lagu - lagu pergerakan serta membentangkan sejumlah poster bergambar Munir serta diantaranya bertuliskan "Kebenaran Akan Tetap Hidup Sekalipun Dilenyapkan", "#Menolak Lupa" dan "Masih Ingat?".

Bukan saja kasus kematian Munir, menurut Muhammad Rizki Al Malik, selaku koordinator aksi, saat ditemui solotrust.com mengatakan, aksi mahasiswa itu pun menyuarakan sejumlah tuntutan kepada pemerintah untuk menyelesaikan secara tuntas sejumlah kasus pelanggaran HAM di Indonesia, seperti Tragedi Tanjung Priok, Semanggi II dan G30S.

"Sampai hari ini, kasus - kasus itu masih berjalan stagnat di negara kita ini. Negara seperti acuh tak acuh terhadap kasus ini. Intinya ketika kita berbicara kebenaran, ketika kita bicara keadilan, bisa jadi diri kita semua pada hari ini mengalami seperti apa yang terjadi pada Munir, karena aktor - aktor intelektualnya masih berkeliaran hingga hari ini," ujar Rizki di sela jalannya aksi.

Seperti diketahui, Munir merupakan aktivis HAM yang sangat vokal. Pria kelahiran Malang, Jawa Timur tahun 1965 itu, sering berdiri di barisan paling depan dalam menyuarakan ketidakadilan di Indonesia, sebelum akhirnya ia harus kehilangan nyawa ketika dalam penerbangan dari Jakarta menuju Amsterdam, Belanda, pada 7 September 2004 lalu. Kematiannya dilingkupi misteri dan teori konspirasi yang belum bisa dibuktikan hingga kini. (Kc)

(wd)