KLATEN, solotrust.com- Pasca kecelakaan maut diperlintasan kereta api tanpa palang pintu yang mengakibatkan pemotor meninggal dunia, Sabtu (5/10/2019) siang PT KAI Persero Daerah Operasional VI langsung menutup secara permanen. Hal itu, untuk mengurangi tingkat kecelakaan.
Penutupan juga akan dilakukan di semua perlintasan tanpa palang pintu. Hal itu, lantaraan sering terjadi kecelakaan hingga mengakibatkan korban jiwa.
Pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.00 WIB, seorang pemotor bernama Suratman, warga Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten menjadi korban kecelakaan kereta api saat menyeberang perlintasaan tanpa palang pintu.
Kaur Jalur Rel PT KAI Daops VI Yogyakarta, Risriyadi mengatakan, penutupan secara permanaen perlintasan kereta api di Dukuh Srago Gede, Kelurahan Mojayan ini merupakan instruksi langsung dari Direktur PT KAI Daops VI Yogyakarta.
“Untuk mengurangi tingkat kecelakaan di perlintasan, penutupan permanen juga akan dilakukan di seluruh perlintasan tanpa palang pintu di Klaten,” katanya kepada wartawan, Sabtu siang.
Dikatakanya, penutupan ini agar dapat menjaga keselamatan para warga saat kereta api melintas.
“Sesuai intruksi semua akan ditutup. Ini demi menjaga keselamatan bersama. Yang kereta api melintas juga nyaman, warga juga nyaman. Jadi sama sama nyaman,” kata Risriyadi.
Namun, penutupan secara permanen perlintasan kereta api oleh sejumlah petugas ini langsung mendapatkan reaksi dari sejumlah warga setempat. Mereka berdalih penutupan perlintasan tersebut tidak melalui pemberitahuan terlebih dahulu dan mereka harus memutar arah lebih jauh untuk melewati jalan tersebut.
“Sebenarnya warga tidak setuju kalau perlintasan ini ditutup. Sebab, warga yang melintas disini, misalkan warga dari Cawas, Pedan dan lainnya tiap hari lewat sini. Nantinya harus memutar jauh sekali,” kata Kisyanto.
Sebelumnya, Sabtu pagi seorang pemotor tertabrak kereta api Solo Ekspres jurusan Solo –Kutoarjo di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Srago Gede, Mojayan, Klaten. Korban yang sempat terseret beberapa meter meninggal di tempat. (Jaka)
(wd)