SUKOHARJO, solotrust.com- Dina Yusnia (36) warga Semanggi, Pasar Kliwon Surakarta membantah pemberitaan media terkait tuduhan Bima Saraswati yang menyebut ia melibatkan oknum brimob dalam kasus penagihan hutang.
Dina juga menegaskan pihaknya tidak melakukan perampasan mobil seperti yang marak diberitakan. Menurutnya tuduhan ini salah besar. Ia menceritakan kasus ini bermula dari kerja sama usaha dengan menjanjikan pembagian hasil yang sudah disepakati. Namun setelah 3 hingga lima bulan berjalan tidak ada keterangan dari Bima Saraswati Kemudian ia pun berinisiasi minta tolong rekan pengajian mendatangi yang bersangkutan di sukoharjo, tempat dimana Bima Saraswati tinggal. Saat itu ia meminta izin ke RT setempat dan penjaga perumahan.
Baca: Diduga Ikut Nagih Utang, Dua Oknum Brimob Dilaporkan ke Propam
“Apa yang dituduhkan Bima Saraswati itu sama sekali tidak benar, terutama soal bawa Brimob untuk menagih utang,” jelas Dina saat dijumpai wartawan di Polres Sukoharjo, sabtu (5/10/2019).
Dina mengakui saat menemui Bima Saraswati, ia mengakui jika tidak datang sendiri namun mengajak beberapa kawan pengajianya, termasuk dua oknum Brimob. Namun saat itu ia tidak tahu jika diantara teman pengajian itu ada yang anggota Brimob.
“Saat itu saya datang memang minta ditemani pendamping dari teman-teman pengajian, tapi saya tidak tahu jika itu ada anggota Brimob,” ujarnya.
Saat itu ia sempat berniat mengajak Bima Saraswati menyelesaikan kasus ini ke pihak kepolisian. Namun ketika dalam perjalanan, di dalam mobil Bima justru menangis dan meminta tolong memohon agar kasus ini dibicarakan secara kekeluargaan dengan jaminan satu buah mobil.
“Jadi tidak benar juga kalau kami melakukan perampasan, saat itu Bima Saraswati tanda tangan surat surat penyerahan jaminan, dan suratnya sampai saat ini masih saya simpan,” jelas Dina sembari menunjukan sejumlah dokumen kepada beberapa wartawan.
Sementara itu Richo, kuasa hukum dari Dinas Yusnia mengatakan pihaknya mendatangi Polres Sukoharjo untuk mengklarifikasi terkait beredarnya pemberitaan media yang menyebutkan nama kliennya melibatkan oknum brimob dalam penagihan hutang.
“Kami sifatnya hanya klarifikasi saja, karena ini sudah melibatkan nama institusi, dan terkait upaya hukum nanti akan kami bicarakan dulu dengan mbak dina,” ungkapnya.
“Tuduhan kami melakukan perampasan mobil dan melibatkan oknum Brimob sama sekali tidak benar,” tandasnya. (nas)
(wd)