Pend & Budaya

Pusat Studi Jepang UNS Dorong Pertukaran Budaya Jepang - Indonesia

Pend & Budaya

14 Oktober 2019 11:02 WIB

Anak-anak warga Kelurahan Sewu tengah menyaksikan pertunjukan seni budaya Kamishibai, di Pendopo Kelurahan Sewu, Kamis (4/10/2019) pekan lalu. (dok. Istimewa).

SOLO, solotrust.com – Puluhan anak-anak berusia 6-8 tahun warga Kelurahan Sewu berkesempatan mendapatkan pengetahuan kebudayaan Jepang melalui workshop yang diberikan Pusat Studi Jepang (PSJ) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, LSM Harapan Association Kyushu, Jepang – Indonesia Cultural Exchange, dan URDC (Urban-Rural Design and Conservation) Laboratory Fakultas Teknik UNS.

Workshop dengan tema utama “Dolan Bersama” itu diikuti oleh 40 anak-anak didukung Kelurahan Kampung Sewu, Forum Anak Kampung Sewu dan Komunitas Sibat Sewu, yang diselenggarakan di Pendopo Kelurahan Sewu, Kamis (4/10/2019) pekan lalu.



Seperti disampaikan Kepala PSJ UNS, Kusumaningdyah kepada solotrustcom, Minggu (13/10/2019), kegiatan itu dimaksudkan agar anak-anak Indonesia mendapatkan wawasan baru dari kebudayaan Jepang dengan mengusung subtema Japanese Folktales Performance – Traditional Story Telling Kamishibai + Origami Art.

“Dalam kegiatan itu, PSJ UNS dan URDC Labo melakukan kegiatan sosialisasi hidup sehat melalui tool kit sapu tangan yang berisikan ikon si Empu Sewu. Karakter si Empu Sewu berasal dari riset menemukan karakter lokal yang dilakukan oleh URDC Labo sejak tahun 2018,” kata Kusumaningdyah

Workshop Kamishibai dan Origami (seni melipat kertas) dilakukan oleh 6 mentor LSM Harapan Association Kyushu. Ia menjelaskan, Kamishibai ini merupakan sandiwara art performance yang diceritakan dengan gambar dan dialog yang sangat populer pada tahun 1930.

“Dalam falsafah Jepang ‘Kami’ artinya kertas dan ‘shibai’ artinya sandiwara. Di Indonesia kamishibai itu bisa dikatakan mirip dengan wayang beber, asal usulnya berasal dari tradisi Biara Budha Jepang dimana para biksu dari abad ke-8 menggunakan emakimono (gulungan gambar) sebagai alat peraga untuk menceritakan sejarah biara-biara mereka,” bebernya.

Sementara itu, Lurah Sewu, Henoch Sadono mendukung penuh kegiatan pertukaran budaya yang diperuntukkan oleh generasi muda terutama untuk anak –anak di Kelurahan Sewu.

“Dengan kegiatan workshop kamishibai dan origami ini harapannya tumbuh olah rasa pada generasi muda melalui seni pertunjukan kebudayaan Jepang, selain itu pengetahuan anak-anak akan budaya internasional khususnya Jepang bisa bertambah," ujar dia. (adr)

(wd)