Solotrust.com - Prestasi kembali diukir pelajar Indonesia di kancah internasional. Dilansir dari laman Kementerian Agama (15/10/2019), aplikasi karya dua siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Ponorogo berhasil meraih penghargaan di Malaysia.
Sistem layanan bertajuk Aplikasi Development of Charitable Application (DCA) as a Tool to Facilitate Charity atau dikenal sebagai Aplikasi Peduli Sosial ini meraih medali perak dalam kategori Elektric Elektronic and Computer WICE di SEGi College Subang Jaya, Malaysia.
Adapun kedua siswa berprestasi tersebut adalah Aula Hana Cahyaningrum dan Niken Andini. Mereka meraih medali perak setelah bersaing dengan para peserta dari Korea Selatan, Thailand, Filipina, Turki, Inggris dan Vietnam, di bawah binaan guru pembina Karya Ilmiah Remaja MAN 2 Ponorogo, Amru Hidayah.
Kepala MAN 2 Ponorogo Nastain mengatakan butuh 8 bulan persiapan oleh kedua siswanya untuk mengikuti kompetisi yang berlangsung pada 2-6 Oktober 2019 ini.
Selain membuat aplikasi, persiapan juga dilakukan pada aspek latihan presentasi. Di Malaysia karya ilmiah ini harus dipaparkan dalam Bahasa Inggris semenarik mungkin.
“Aplikasi ini menjembatani antara orang yang ingin membantu tapi tidak tahu siapa orang yang akan dibantu,” terang Nastain, di Ponorogo, Selasa (15/10).
Menurutnya, cara kerja aplikasi ini sangat mudah. Orang yang ingin memberikan donasi tinggal meng-klik gambar belasan penerima donasi yang sudah tersaji. Setalah di-klik, akan muncul dua menu, ‘donasi’ atau ‘kunjungan’.
“Fitur donasi berisi informasi nomor rekening penerima donasi. Sementara menu kunjungan berisi alamat penerima donasi. Ini untuk dermawan yang ingin mendatangi tempat tinggal penerima donasi,” ujar Nastain.
“Titik koordinat tiap rumah atau lembaga penerima donasi, sudah terkoneksi dengan google map sehigga tepat sasaran dan memudahkan pemberi donasi untuk mengetahuinya,” sambungnya.
Nastain menambahkan bahwa dalam aplikasi ini baru tersedia belasan penerima donasi dan tiga yayasan sosial di Ponorogo. Menu donasi hanya untuk penerima kategori kelompok. “Untuk penerima individu hanya tersedia menu kunjungan karena mereka tidak punya nomor rekening,” jelasnya. (Lin)
(wd)