Serba serbi

Keuletan Seorang Tukang Sayur Membawanya Menjadi Seorang Miliarder

Tips & Trik

17 Oktober 2019 08:20 WIB

Masaru berawal jadi tukang sayur kemudian menjadi miliader berkat bisnis truk.

Solotrust.com- Menjadi seorang yang sukses membutuhkan keuletan dan konsistensi dalam berjuang mewujudkannya. Jika hanya berhenti di angan – angan dan tidak melakukan sebuah tindakan maka sampai kapan pun sebuah kesuksesan tidak akan menghampiri. Langkah sederhana untuk menggapai sukses pastilah dengan bergerak melakukan sesuatu atau melaksanakan apa yang ada di benaknya.

Begitulah kira – kira yang dialami oleh Masaru Wasami, seorang pria Jepang yang berkat keuletannya sejak dirinya remaja hingga kini dewasa bisa menjadikan dirinya seorang miliarder. Seperti yang dilansir dari Bloomberg Senin (14/10/2019), Masaru memulai perjuangan hidupnya sejak berusia 12 tahun ketika dirinya bekerja paruh waktu sebagai karyawan toko sayur mayor, untuk membiayai ibunya yang terkena penyakit tuberculosis (TBC). Tiga tahun setelah itu, karena kondisi yang menghimpitnya membuat Masaru harus meninggalkan sekolahnya dan fokus total dengan terjun di dunia bisnis.



Bisnis pertama yang digeluti oleh Masaru di tahun 1970 ialah dengan bisnis truk. Ide ini diperoleh tatkala Masaru mengantar temannya mengambil paket benang dari sebuah pabrik. Di situ ternyata pabrik tersebut tidak mampu menangani parsel yang hendak dikirim. Awalnya dirinya hanya punya satu truk, namun lama kelamaan akhirnya mempunyai kurang lebih sekitar 100 truk.

Untuk menjalankan bisnisnya, Masaru menggandeng perusahaan retailer di Jepang bernama Amazon dan juga Rakuten. Langkah Masaru menjalin kerjasama dengan perusahaan e-commerce raksasa itu pun mengerek pundi – pundi kekayaannya berlipat kali jumlahnya. Selain itu harga saham perusahaannya yang bernama Maruwa meroket tajam, sehingga dirinya saat ini tercatat memiliki kekayaan hingga US$ 1 Miliar (Rp.14,14 trilyun). Bisnisnya kembali tambah moncer saat Masaru mengembangkan sayapnya menjalin kerjasama dengan perusahaan parsel terbesar bernama Yamato Holdings Co.

Meski kini perusahaannya berkembang cukup pesat, tapi Masaru tidak ingin berlebihan dalam menerima order pengiriman. Di samping itu, berkaca dari masa lalunya, Masaru mencoba memberikan kesejahteraan yang layak kepada para pegawainya, terutama sopir truk yang jadi ujung tombak di perusahannya.

“Perusahaan kami juga menawarkan gaji yang kompetitif terhadap sopir truk.” ungkap Masaru.

Akhirnya berkat keuletan dan kerja kerasnya, Masaru kini menjadi seorang miliarder yang cukup terpandang. (dd)

(wd)