SOLO, solotrust.com - Perkembangan Indeks Harga Konsumen / Inflasi Kota Surakarta pada bulan November 2017 sebesar 0,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 124,84. Kepala Badan Pusat Stastistik (BPS) Surakarta, R. Bagus Rahmat Susanto mengatakan, jumlah tersebut lebih tinggi dibanding Oktober 2017 yang mengalami inflasi 0,01 persen. Sementara Laju inflasi tahun kalender (Januari - November) 2017 sebesar 1,99 persen sedangkan laju inflasi year on year (yoy) (November 2017 terhadap November 2016) sebesar 2,29 persen.
"Kota Surakarta di bulan November ini terjadi inflasi sebesar 0,15 persen. Inflasi kota Surakarta ada di peringkat 29 dari 82 kota yang dihitung inflasinya," terang Bagus pada wartawan, Senin (4/12).
Inflasi disebabkan kenaikan harga-harga berbagai komoditas yaitu : kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau baik 0,46 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik, 0,03 persen, kelompok sandang naik 0,06 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,07 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,39 persen. Sebaliknya kelompok bahan makanan turun 0,03 persen dan kelompok kesehatan turun 0,02 persen.
Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan sumbangan inflasi antara lain : tarif angkutan udara, teh manis, telur ayam ras, mie, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, bawang putih, petau, labu siam/jipang, bayam, teh, bensin, cabai merah, rokok kretek dan kol putih/kubis. Sebaliknya, komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat laju inflasi yaitu : wortel, daging ayam ras, pir, sawi hijau, makanan ringan/snack, cabai rawit, kacang panjang, semen, besi beton dan minyak goreng.
Lebih lanjut Bagus menerangkan, dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada November 2017 tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Cilacap dan kota Purwokerto masing-masing sebesar 0,39 persen, diikuti kota Kudus 0,35 persen, kota Semarang 0,30 persen, kota Tegal 0,28 persen dan kota Surakarta 0,15 persen.
Dari 82 kota IHK nasional, 68 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Singaraja sebesar 1,80 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Bekasi dan kota Palopo masing-masing sebesar 0,02 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Tual sebesar 2,74 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Manokwari sebesar 0,02 persen. (Arum-A)
(redaksi)