BOYOLALI, solotrust.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo melakukan panen perdana sekaligus panen raya cabai di lereng Gunung Merapi, tepatnya di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo. Panen cabai ini merupakan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan.
Bupati Boyolali, M Said Hidayat mengatakan, panen raya merupakan kerja sama pemerintah, BI Solo serta masyarakat Tlogolele. Hal ini merupakan langkah pemerintah dalam mengendalikan inflansi pangan di Boyolali.
“Gerak kita bersama dengan para petani di Tlogolele ini tentunya dapat mengendalikan inflasi pangan, khususnya di Boyolali. Ini semua berkat kerja sama yang baik semua komponen,” katanya kepada wartawan, Rabu (22/02/2023).
Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Boyolali, Bambang Jiyanto mengatakan, cabai yang ditanam berfokus pada penyumbang inflasi. Lahan cabai keriting di Boyolali total mencapai 982 hektare, cabai rawit 1.282 hektare. Khusus cabai keriting ditargetkan sebanyak 167 hektare pada periode Maret-April, sedangkan pada Februari ini seluas 78 hektare.
“Cabai rawit perkiraan kami pada Februari bisa panen 25 hektare, Maret 54 hektare, dan April 55 hektare, khusus untuk Desa Tlogolele saja. Panen raya cabai ini dalam rangka menyambut Hari Raya Idulfitri,” kata dia.
Jenis cabai saat ini ditanam, antara lain cabai teropong dan cabai merah keriting. Desa Tlogolele merupakan salah satu sentra penghasil cabai dari Klaster Capsinung. Total terdapat 471 hektare lahan cabai di Boyolali diharapkan mampu menambah suplai komoditas tersebut di Soloraya.
“Total ada 471 hektare lahan cabai yang ada di Boyolali ini. Diharapkan dapat menambah suplai cabai di wilayah Soloraya,” ungkap Bambang Jiyanto.
Sementara itu, Kepala BI Solo, Nugroho Joko Prastowo mengatakan, kegiatan ini merupakan panen perdana sekaligus panen raya cabai di Desa Tlogolele.
“Tahun lalu inflasi cukup tinggi, sehingga sekarang juga ada potensi karena siklus menjelang puasa biasanya naik,” katanya.
Dengan persiapan sejak awal serta suplai lancar, diharapkan harga komoditas cabai stabil. Dengan demikian, para konsumen, petani, dan pedagang nyaman.
“Panen raya ini merupakan upaya kami dengan Pemkab Boyolali dalam rangka menstabilkan harga cabai. Dengan begitu, harganya tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah sehingga tidak merugikan para petani,” pungkas Nugroho Joko Prastowo. (jaka)
(and_)