SOLO, solotrust.com – Tim mahasiswa program studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta berhasil menembus babak final Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) 2019 yang akan berlangsung Kamis hingga Sabtu (14-16/11/2019) di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Tim Prodi DKV ISI Surakarta yang menamakan diri Renstood ini berhasil masuk sebagai sepuluh peserta terbaik setelah menyisihkan ratusan tim lain, baik dari perguruan tinggi negeri maupun swasta dari seluruh wilayah di Indonesia. Pada Selasa (12/11/2019) kemarin, tim yang terdiri atas empat orang itu mematangkan proses perancangan media pembelajaran melalui Augmented Reality untuk persiapan besok.
“Judul karya mereka adalah Augmented Reality sebagai Media Pembelajaran Interaktif Rantaya Seni Tari di ISI Surakarta dengan tema Tari Rantaya. Selain belum ada media pembelajaran yang menggunakan media teknologi, dosen pengampu juga terbatas dan susah mendapatkan regenerasi penari Tari Rantaya Surakarta menjadi latar belakang karya ini,” kata ketua tim, Taufiqur Rahman kepada solotrust.com, Rabu (13/11/2019)
Taufiq terus mematangkan proses produksi media pembelajaran melalui beberapa tahapan mulai praproduksi, produksi, dan pascaproduksi. Kegiatan dilakukan dengan mengolaborasikan antara media pembelajaran Tari Rantaya Surakarta dengan media Augmented Reality.
“Augmented Reality atau dalam bahasa Indonesia realitas tertambah dan dikenal dengan singkatan bahasa Inggrisnya AR (Augmented Reality). AR adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi, lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Tidak seperti realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, realitas tertambah sekadar menambahkan atau melengkapi kenyataan,” jelasnya.
Dosen Pembimbing, Rendya menuturkan, proses perancangan media pembelajaran melalui Augmented Reality dilakukan di kampus ISI Surakarta mulai awal Oktober hingga pertengahan November. Kegiatan melibatkan beberapa mahasiswa dan dosen dari Prodi Seni Tari Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta, serta mahasiwa asing mengolaborasikan antara seni pertunjukan dengan teknologi.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong Education 4.0 Sustainable Development Goals (SDGs), dan Penghormatan Gender dalam kehidupan perguruan tinggi di Indonesia, khususnya di kalangan para mahasiswa dan dosen. Prestasi ini sangat membanggakan di mana tim dari ISI Surakarta sebagai satu-satunya tim dari perguruan tinggi seni di Indonesia yang lolos,” ungkapnya. (adr)
(redaksi)