JAKARTA, Solotrust.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar mengatakan, Kementerian ESDM bersama PT Pertamina (Persero) memastikan bahwa gas LPG ukuran 3 kilogram (kg) bersubsidi selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari.
"Kementerian ESDM berkoordinasi dengan Pertamina untuk melihat dan memeriksa apakah benar terjadi kekurangan stok LPG di daerah. Dari hasil review ini, secara garis besar stok LPG aman, rata-rata sekitar 19-20 hari. Ini sesuai dengan rencana yang ada di Pertamina,” jelas Arcandra
Arcandra tidak menampik akan adanya kekurangan stok LPG di beberapa wilayah, namun ia mengungkapkan hal ini terjadi hanya di beberapa daerah saja. Hal tersebut disebabkan karena kondisi cuaca yang tidak menentu dan menjadi penghambat dalam proses pendistribusian 'gas melon' tersebut.
"Kita cermati, kita amati, kalau memang ada kekurangan pasokan, kemungkinan sifatnya sementara. Salah satu penyebabnya, Gorontalo misalnya, karena cuaca ekstrem beberapa hari belakangan, maka ada kendala di hal distribusi, sehingga kekurangan pasokan sementara, Alhamdulilllah sekarang sudah berhasil diatasi,” imbuh Arcandra.
Sementara itu Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero), Muchammad Iskandar mengatakan, untuk mengantisipasi kendala distribusi di lapangan, Pertamina selalu melakukan check on the spot ke lokasi-lokasi yang terindikasi akan berkurangnya pasokan, terlebih adanya usaha penimbunan yang dicurigai oleh masyarakat saat ini.
"Dari peristiwa saat ini kami belum menemukan unsur-unsur perilaku penimbunan dari para pelaku bisnis. Namun lebih ke permasalahan ada kebutuhan yang tiba-tiba muncul, seperti kegelisahan masyarakat karena dipicu peristiwa di Gorontalo yang case-nya karena ombak besar, sehingga kapal kita terlambat, sempat setengah hari putus, tapi malamnya langsung kita recover dan hari kedua sudah pulih,” tutur Iskandar.
Wamen ESDM juga menegaskan bahwa Kementerian ESDM dan Pertamina akan terjun langsung untuk memeriksa kondisi ketersedian stok LPG apabila terjadi kelangkaan kembali. Diharapkan juga peran aktif dari masyarakat untuk memberikan laporan/pengaduan langsung melalui call center PT Pertamina di saluran 1 500 000 untuk memudahkan memetakan kondisi kelangkaan LPG di lapangan sehingga dapat ditindaklanjuti. (KemenESDM)
()