Solotrust.com - Kontingen Special Olympics Indonesia (SoIna) asal Jateng menjadi juara pertama dalam Turnamen Sepak Bola Olimpiade Khusus ke-8 Asia Tenggara, setelah mengalahkan tuan rumah Singapura 5-0 tanpa balas dalam final yang berkangsung Minggu (8/12/2019) waktu setempat, sebagaimana dikabarkan Humas Jateng via lamannya.
Atlet yang bertanding di antaranya adalah Edy Prakoso (Sragen), Yoan Mahendra (Semarang), Dwi Setyawan (Sragen), Muhammad Khibatullah (Pekalongan), dan Luqman Fauzi (Temanggung).
Mereka juga ditemani pelatih Agus Aryadi dan asisten pelatih Zauzan Kharisma Aquista dan tiga partner Kartika Vedhayanto (Salatiga), Aditya Jorry (Rembang) dan Khakam Mizan (Batang).
Selain Indonesia dan Singapura, ajang '8th Special Olympics Southeast Asia Unified Football Tournament' yang berlangsung di Yio Chu Kang Stadium, Singapura itu juga diikuti oleh Thailand, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Hongkong.
"Capaian ini sesuai dengan harapan Bapak Gubernur dan Bapak Wagub Jateng ketika melepas mereka saat berpamitan. Jateng mewakili Indonesia dan harus juara, dan Alhamdulillah tercapai," kata Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah Sinung N Rachmadi (9/10).
Sinung mendengar kabar capaian prestasi itu dari Tim Pendamping Disporapar Jateng untuk SoIna Jateng yang turut serta ke Singapura dipimpin oleh Kabid Keolahragaan Agung Haryadi.
"Hal ini tentu saja menjadi kado terindah bagi SoIna Indonesia dan Jateng karena ketika Pemilihan Pengurus SoIna 2019 - 2024 dalam Munas di Semarang beberapa waktu lalu, Ketua SoIna Indonesia yang terpilih, Bapak Warsito dari Jawa Tengah. Kita semua berharap anak-anak SoIna sepakbola tetap rendah hati atas capaian prestasi ini dan terus berlatih, serta mampu memotivasi SoIna Cabor lainnya dalam kancah International," paparnya.
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin yang mendengar kabar itu, menyampaikan ucapan Alhamdulillah, karena SoIna dari Jateng juara satu. Ia pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendorong dan mendukung serta memahami, jika mereka yang memiliki keterbatasan fisik, ternyata memiliki kemampuan yang luar biasa.
Taj Yasin pun merasa bangga atas prestasi yang ditorehkan oleh atlet-atlet Soina Jawa Tengah. Tak hanya sekali mereka menjadi jawara pada kejuaraan tingkat dunia. Sebelumnya mereka sukses berlaga pada Olimpiade Musim Panas di Abu Dhabi.
"Tim pesebakbola tunagrahita ini sudah beberapa kali menorehkan prestasi, bahkan ada yang lima kali memeroleh medali. Ini menunjukkan bahwa di balik kekurangan pasti ada potensi yang bisa kita arahkan, kita kembangkan," kata Taj Yasin. (Lin)
(wd)