Ekonomi & Bisnis

Hadapi Tantangan Ekonomi, Pesakom Gelar Seminar Outlook Ekonomi

Ekonomi & Bisnis

4 Januari 2020 12:08 WIB

Pesakom) Soloraya berencana menyelenggarakan Seminar Outlook Ekonomi: Eksistensi BPR/BPRS di Indonesia, Senin (06/01/2020) mendatang di Hotel Swiss Bellin

SOLO, solotrust.com - Paguyuban Pemegang Sahan, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BPR BPRS (Pesakom) Soloraya berencana menyelenggarakan Seminar Outlook Ekonomi: Eksistensi BPR/BPRS di Indonesia, Senin (06/01/2020) mendatang di Hotel Swiss Bellin.

Seminar ini merupakan salah satu langkah berbagi ilmu guna menghadapi tantangan ekonomi yang cukup berat dihadapi BPR/BPRS pada 2020.



Menurut Sekretaris Pesakom Soloraya, Sih Yuanti, seminar diadakan berdasarkan kondisi pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini di mana banyak regulasi memberatkan BPR/BPRS.

"Banyak regulasi, di antaranya terkait KUR, adanya fintech (financial technology) dan kebijakan dari OJK," ucapnya, Jumat (03/01/2020).

Kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan berada pada angka 5,1% pada 2020. Hal itu berdampak melambatnya penggerak pertumbuhan domestik Indonesia juga perekonomian Jawa Tengah, termasuk Soloraya sebagai imbasnya.

"Pemerintah menurunkan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) dari 7% menjadi 6% pada 2020 mendatang. Tidak hanya menurunkan suku bunga, tetapi juga menaikkan plafon KUR menjadi Rp325 triliun serta plafon pada debitur mikro pun akan ditingkatkan dari Rp25 juta menjadi Rp50 juta," papar Sih Yuanti.

Kondisi itulah yang kemudian memberikan dampak pada BPR/BPRS karena segmen KUR tersebut menyasar debitur yang sama dengan BPR, yakni mikro. Tantangan yang juga cukup berat, termasuk persaingan dengan pinjaman online alias fintech peer to peer lending yang terus tumbuh melesat mencapai 121,76%.

"Ada lagi kesulitan lain yang dihadapi adalah kebutuhan modal. Di dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No 05/POJK.03/2015 tentang kewajiban penyertaan modal minimum dan pemenuhan modal inti BPR 3 M paling lambat 31 Desember 2019 dan 6 M pada 31 Desember 2024 yang harus segera terpenuhi," tandas Yuyun, sapaan akrab Sih Yuanti.

Seminar Outlook ekonomi sendiri akan menhadirkan Chairman Infobank Institute Jakarta, Eko B Supriyanto dan Didik Yochanan dari BPR Restu Grup. Materi pertama disampaikan Didik Yochanan yang akan memaparkan Potret BPR/BPRS Soloraya dan Kiat Mengelola BPR. Sedangkan Eko B Supriyanto yang juga pimpinan redaksi Infobank akan memaparkan Indonesia Banking Outlook & Eksistensi BPR/BPRS di Indonesia. (awa)

(redaksi)