Hard News

Wawali Solo: Hadapi Bencana Perlu Mitigasi Fisik dan Penyadaran

Jateng & DIY

13 Januari 2020 17:05 WIB

Satgas siaga bencana Kota Solo saat apel bersama di Plaza Manahan, Jumat (10/01/2020).

SOLO, solotrust.com - Wakil Wali (Wawali) Kota Solo Achmad Purnomo berharap adanya mitigasi bencana, baik dari pemerintah maupun masyarakat untuk upaya mengurangi risiko bencana, khususnya banjir. Mitigasi dapat dilakukan melalui pembangunan fisik maupun dengan melakukan sesuatu yang sifatnya penyadaran.

“Langkah untuk banjir? dicari tahu penyebabnya dulu. Solo kan juga membangun parapet di Bengawan Solo, ada pompa, mungkin yang harus dipastikan memang karena luapan air sungai atau karena selokan saluran yang tersumbat sampah. Kalau sampah perlu dibangun kesadaran agar tidak membuang sampah sembarangan lagi,” kata Purnomo, Senin (13/01/2020)



Posko Siaga Bersama diminta memberikan pelayanan maksimal bagi warga masyarakat yang membutuhkan pertolongan.

“Adapun yang menjadi kewaspadaan atas sesuatu yang tidak bisa diduga, seperti angin puting beliung kemudian menumbangkan pohon, kalau ada kejadian itu Posko tugas utamanya langsung assessment dan evakuasi memberikan pertolongan. Masyarakat tahu ke mana harus menghubungi dan segera mendapatkan pertolongan,” ujarnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo menyiagakan 28 personel tim reaksi cepat (TRC), didukung ribuan personel dari unsur lain guna mengantisipasi setiap bencana yang mengintai Kota Solo di tengah cuaca ekstrem akhir-akhir ini.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Solo, Eko Prajudy Noor Aly menuturkan, posko induk siaga bencana bermarkas di Kantor BPBD Solo. Namun, unsur TNI, Polri, dan organisasi perangkat daerah (OPD) lain juga memiliki posko pemandu tanggap darurat bencana siaga 24 jam melayani warga Solo yang membutuhkan bantuan kebencanaan. (adr)

(redaksi)