BOYOLALI, solotrust.com - Kendala dalam penyusunan laporan penggunaan dana desa dikeluhkan oleh para kepala desa (Kades). Para Kades bahkan menyampaikan keluhannya tersebut secara langsung kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Kepada Ganjar, mereka berharap adanya penyederhanaan dalam pembuatan laporan penggunaan dana desa.
Ganjar yang saat itu tengah menjadi keynote speaker pada Rakernas I DPP PAPDESI di Gedung Muzdalifah Asrama Haji Donohudan Boyolali, Rabu (13/12/2017), berencana akan menyampaikan keluhan para Kades tersebut saat ia bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Semarang, hari ini. Rencananya, Kalla akan ke Semarang untuk menghadiri HUT ke-60 Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
“Besok pagi (Kamis) Kota Semarang diminta menjadi tempat pertemuan nasional Ikatan Akuntan Indonesia dan Pak Wapres mau datang. Menurut saya ini kesempatan saya untuk menyampaikan bahwa laporan pengelolaan keuangan desa dibikin sesederhana mungkin, aja ngerepoti,” kata Ganjar, dikutip laman Pemprov Jateng.
Ganjar menyebut, laporan penggunaan dana desa sudah semestinya dibuat sederhana agar tidak merepotkan para kepala desa. Sehingga mereka bisa fokus untuk melakukan pelayanan masyarakat yang prima.
Di sisi lain, Ganjar juga mengapresiasi para Kades yang sejauh ini sudah transparan dalam mengelola dana desa. Menurutnya, hal itu mencerminkan inisiasi dan inovasi yang baik dari para Kades.
"Kades-kades sekarang punya inisiatif sendiri-sendiri memublikasikan anggaran desa masing-masing dengan berbagai macam bentuk. Nah ini menurut saya bagian dari kebanggaan kita bahwa dari desa ternyata beragam inovasi pemerintahan dan pengelolaan desa itu bisa dilaksanakan,” puji Ganjar. (way)
(wd)