Ekonomi & Bisnis

Anti Padam, Pemkot Solo Pelopori Penggunaan Listrik Premium

Ekonomi & Bisnis

16 Januari 2020 09:44 WIB

Pertemuan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dan General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DIY Feby Joko Priharto saat peluncuran listrik premium di Loji Gandrung, Solo, Rabu (15/01/2020)

SOLO, solotrust.com – Rumah Dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung menjadi pelopor instansi pemerintahan di Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggunakan layanan listrik premium PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Dengan migrasi dari layanan reguler ke premium, pelanggan bakal mendapatkan banyak keuntungan yang bisa dinikmati, salah satunya antipadam. Demikian disampaikan General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DIY, Feby Joko Priharto.



“Kami jamin tidak padam, itu karena pelanggan prioritas ini minimal disuplai dua sumber, yakni dari dua GI. Kalau tidak bisa dua GI, dari satu GI, tapi berbeda trafo dengan dua penyulang. Dilengkapi automatic change over swift, jadi saat jaringan utama padam langsung beralih ke jaringan kedua,” ujarnya, usai peluncuran listrik premium PLN di Loji Gandrung, Rabu (15/01/2020).

Feby menjelaskan, layanan ini bisa dinikmati pelanggan dengan tegangan menengah, seperti kantor pelayanan publik, mal hingga hotel, sedang perumahan bisa satu kawasan kluster. Tarifnya pun tidak terpaut jauh dari pelanggan reguler, yakni sekitar enam persen.


Sementara itu, instansi pemerintahan di Solo dipilih menjadi pelopor karena daerah ini dinilai menjadi tempat tujuan wisata dan bisnis. Adanya pelayanan listrik prima diharapkan bisa berdampak pada peningkatan perekonomian daerah.

“Ada empat macam layanan premium yang ditawarkan, yakni bronze, silver, gold, danplatinum. Keuntungannya jika terjadi gangguan peralihan listrik dari jaringan utama ke jaringan kedua hanya membutuhan waktu 0,4 detik dan secara otomatis berganti,” bebernya.

Dua tahun dipasarkan, layanan listrik premium baru dinikmati 38 pelanggan di Jateng dan DIY. Pada 2020 ini pihaknya menargetkan, layanan listrik premium lebih banyak dinikmati sektor swasta, pusat perbelanjaan, hotel, rumah sakit, dan  instansi pemerintah.

Sementara itu, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, layanan ini harus dimanfaatkan kantor-kantor pelayanan publik di Solo, dimulai dari balai kota, rumah sakit, dan diikuti pengusaha di Solo dan sekitarnya.

“Nanti kami tindak lanjuti di balai kota, dilanjutkan mal, hotel, rumah sakit, dan lainnya. Keuntungannya banyak sekali, listrik antipadam, jadi tidak akan mengganggu operasional," ujarnya. (adr)

(redaksi)