SOLO, solotrust.com - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Bandoe Widiarto mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional dan pemulihan perekonomian global pada triwulan III 2017 akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah sebesar 5,13 persen. Hal itu ia ungkapkan saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) yang digelar di Solo, Kamis, (14/12/2017).
Bandoe menyebut, secara spasial seluruh kabupaten/kota di wilayah Solo Raya mampu tumbuh di atas 5,0 persen (year on year/yoy). Hal itu, menurutnya, didorong empat sektor utama yaitu industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, pertanian, serta konstruksi.
"Untuk tahun 2017, berdasarkan asesmen yang kami lakukan, diproyeksikan pertumbuhan ekonomi Wilayah Solo Raya akan mengalami peningkatan di kisaran 5,3 sampai 5,7 persen (yoy) sejalan pemulihan ekonomi nasional dan Provinsi Jawa Tengah," ujarnya.
Di lain sisi dirinya mengungkap, tingkat inflasi Kota Solo per November 2017 sebesar 2,29 persen (yoy), dan secara tahun kalender sebesar 1,99 persen (year to date/ytd). Angka inflasi tersebut paling rendah di antara kota lain di Pulau Jawa. Dirinya optimistis inflasi sampai akhir tahun 2017 akan tetap terkendali.
PTBI merupakan pertemuan yang bertujuan untuk mengevaluasi kinerja perekonomian nasional dan regional pada tahun berjalan serta mendiskusikan prospek dan tantangan di tahun berikutnya. Pertemuan ini juga menjadi ajang bertemunya para akademisi, profesional, dan praktisi yang peduli dengan perkembangan terkini serta prospek perekonomian ke depan. (arum)
(way)