Hard News

Jembatan Penghubung Antar Dukuh di Boyolali Senilai Rp 1,2 M Runtuh

Sosial dan Politik

24 Februari 2020 15:33 WIB

Jembatan penghubung antar dukuh di Kabupaten Boyolali runtuh.


BOYOLALI, solotrust.com– Sebuah jembatan penghubung antar dukuh di Kabupaten Boyolali, diketahui runtuh pada Senin (24/2/2020) sekitar pukul 06.15 WIB.  Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.



Jembatan tersebut menghubungkan antara Kampung Pusung dengan Surodadi, Kelurahan Banaran, Kecamatan Boyolali Kota.

"Jembatan tersebut dibangun tahun 2019 lalu dan saat ini masih dalam masa pemeliharaan oleh pihak rekanan. Waktu itu ada laporan dari teman-teman bidang,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum – Penataan Ruang (DPU-PR) Boyolali, Arief Gunarto, Senin (24/2/2020).

Beruntung dalam kejadian itu tidak ada pengguna jalan yang melintas. Salah satu ujung gelagar jembatan runtuh dan jatuh ke dasar sungai.

 “Pondasi penyangga jembatan, ada patah di sana,” jelas dia.

Sebelum jembatan itu runtuh, kata dia, pada Selasa lalu sudah menemukan ada retakan pada abutment jembatan. Kondisi tersebut sudah disampaikan kepada pihak rekanan agar segera diperbaiki dengan menutup retakan itu.

“Kemudian dalam dua hari belakangan ini kan cuaca seperti ini (curah hujan sangat tinggi). Analisa kami, kemungkinan air masuk dari retakan itu. Air masuk kemudian sampai dengan tanah jenuh air, itu menyebabkan tekanan dan itu mendorong abutment, sehingga tadi pagi terjadi keruntuhan. Abutment harusnya kedap air,” papar Arief.

Runtuhnya gelagar dan plat jembatan tersebut, lanjut Arief, kemungkinan terjadi secara pelan-pelan dan tidak langsung patah. Hal itu karena gelagar dan plat jembatan masih dalam kondisi utuh.

“Ke depan, gelagar itu masih bisa dimanfaatkan lagi dengan metode pelaksanaan tertentu,” ujarnya.

Dikatakanya, jembatan tersebut dibangun 2019 lalu dengan anggaran sebesar Rp 1,265 miliar. Jembatan Pusung Sidodadi tersebut memiliki panjang bentangan 16 meter dan lebar 5 meter. Sedangkan tinggi jembatan dari dasar sungai 10,5 meter.

“Posisi jembatan sudah penyerahan di akhir November (2019), posisinya kini masih dalam masa pemeliharaan (rekanan) sampai dengan 2 Juni 2020. Pihak rekanan masih bersedia untuk segera melaksanakan perbaikan. Tadi sudah dapat laporan, sudah ada beberapa tenaga yang mulai menata kembali,” tandasnya.

Pondasi bagian bawah jembatan masih aman. Air yang masuk melalui retakan itu sebagian besar dari atas. Secara struktur, pembangunan jembatan itu juga sudah sesuai. (Jaka)

()