Serba serbi

Pemerintah Hati-hati Tangani Pemulangan WNI di Diamond Princess

Kesehatan

24 Februari 2020 17:33 WIB

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memberikan keterangan persnya usai menghadap Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/02/2020). (Foto: BPMI)

JAKARTA, solotrust.com - Pemerintah terus berupaya mengevakuasi warga Negara Indonesia (WNI) dari atas kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Pelabuhan Yokohama, Jepang. Saat ini, pemerintah Indonesia masih berkomunikasi dengan otoritas pemerintah Jepang terkait proses pemulangan mereka.

Hal itu diungkapkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto usai dirinya dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi menghadap Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/02/2020).



“Saat ini juga terus bernegosiasi dengan pemerintah Jepang mengenai upaya, teknik, cara yang paling baik untuk bisa mengeluarkan mereka. Jadi ini nego terus. Kami nego, tapi harus dengan caranya jangan semaunya sendiri. Kalau caranya semaunya sendiri, saya membentuk episentrum baru. Enggak boleh,” papar Terawan usai pertemuan, dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id..

Menteri Kesehatan menjelaskan, pemerintah berupaya menjaga agar 264 juta jiwa penduduk Indonesia selamat dari wabah virus korona, di samping tetap memberikan perhatian kepada WNI yang ada di Jepang. Menurutnya pemerintah Indonesia sangat berhati-hati dan tidak tergesa-gesa agar bisa melaksanakan evakuasi dengan baik.

“Kami hati-hati. Negara kita sangat berhati-hati dan mengikuti kaidah-kaidah apa yang sudah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan itu akan kami lakukan dengan tertib dan ketat,” ujarnya.

“Supaya kita tetap green zone ya, tapi juga tidak menyepelekan keadaan yang di sana. Tata caranya kan kita tahu, cara yang tepat untuk melakukan pemindahan tanpa harus melakukan membuat episentrum baru,” imbuh Terawan.

Seperti diketahui, kapal Diamond Princess telah menjalani proses karantina usai sejumlah penumpang maupun awaknya positif terinfeksi virus corona, termasuk sembilan WNI dari Indonesia. Kesembilan WNI itu kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit di Jepang. “WNI yang kena kan juga dirawat oleh pemerintah Jepang yang sembilan orang itu,” ungkap menteri kesehatan.

Selain sembilan orang itu, ada sejumlah WNI lain masih berada di kapal pesiar Diamond Princess. Dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (20/02/2020), Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah terus memastikan agar semua WNI mendapatkan perlakuan sesuai dengan protokol kesehatan WHO.

“Kita ingin memastikan bahwa mereka mendapat perlakuan sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah dikeluarkan oleh WHO. Sekarang ini yang 74 itu masih berada di kapal. Kita masih terus membahasnya dengan otoritas di Jepang,” kata presiden saat itu.

(redaksi)