Pend & Budaya

Perjalanan Budaya Musik di Indonesia

Pend & Budaya

16 Maret 2020 13:13 WIB

Terdiri dari berbagai suku, Indonesia memiliki berbagai kebudayaan yang juga beraneka macam. Salah satu kebudayaan itu adalah musik. Musik seolah menjadi budaya pemersatu bangsa. Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas musiknya sendiri – sendiri. Hal itu juga dipengaruhi oleh persebaran musik dari luar negeri.

Budaya musik di Indonesia mencerminkan identitas Indonesia. Semua itu dapat diketahui dari bahasa yang digunakan maupun karakter melodinya. Budaya musik Indonesia sudah ada sejak zaman Hindu Budha dan terus berkembang hingga era modern sekarang.



Inilah perjalanan budaya musik di Indonesia.

Masa Hindu Budha

Sebelum masuknya pengaruh agama Hindu dan Budha, masyarakat menggunakan musik untuk kegiatan ritual. Hal ini diyakini karena suara – suara yang dihasilkan oleh alat – alat tertentu dipercaya memiliki kekuatan magis. Yang mana, alat musiknya masih sangat sederhana, dan berasal dari alam sekitar.

Setelah masuknya agama Hindu Budha, musik mulai masuk ke ranah kerajaan. Dimana tidak hanya digunakan untuk kegiatan ritual saja, tapi juga kegiatan istana lainnya, misalnya untuk memberikan hiburan bagi para tamu istana. Alat musik pun sudah berkembang, menjadi kelompok balungan, blimbingan, kendang, pencon, dan pelengkapnya.

Budaya Musik dengan Pengaruh Islam

Berkembangnya kerajaan Islam di Indonesia pun membuat budaya musik di Indonesia diwarnai dengan nuansa Islam. Jenis musik ini diperkenalkan oleh para pedagang dari Arab, yang mana didominasi oleh alat musik gambus, rebana, serta rebab.

Masa Kolonialisme

Masuknya pengaruh kolonialisme di Indonesia tidak hanya berpengaruh pada tatanan pemerintahan saja, tapi juga dalam bidang musik. Para pendatang memperkenalkan berbagai alat musik khas barat, seperti biola, cello, gitar, flute, hingga ukulele. Dari masa inilah sistem solmisasi diperkenalkan.

Dari sini, budaya musik di Indonesia mulai berkembang ke arah modern. Para komponis Nusantara juga menciptakan karya musik kombinasi barat dengan musik Indonesia.

Masa Modern / Kontemporer

Di masa modern, budaya musik di Indonesia semakin berkembang, terlebih setelah adanya globalisasi serta media elektronik yang semakin marak digunakan. Berbagai budaya barat masuk ke Indonesia, salah satunya adalah musik. Berbagai aliran musik masuk ke Indonesia, seperti jazz, blues, pop, rock, R&B, dan lainnya.

Di Indonesia, perkembangan musik ini berpadu dengan budaya musik Indonesia. Perpaduan ini melahirkan genre musik baru yang asyik dinikmati, seperti musik dangdut yang merupakan perpaduan musik India dan Melayu.

Tidak hanya itu, kreatifitas juga melahirkan kombinasi unsur musik daerah dan unsur musik barat. Alat musik juga semakin dimodifikasi.Untuk bisa memainkan alat musik kamu juga harus mengerti jenis tangga nada para zaman modern ini.

Instrumen Musik Nusantara

Indonesia sendiri memiliki instrumen musik yang khas, dimana identitas musik Indonesia sudah terbentuk sejak abad k-3 atau ke-2 sebelum masehi. Diantaranya adalah gamelan, yang mana gamelan merupakan budaya musik dari beberapa daerah di Indonesia. Seperti gamelan Jawa, Bali, atau Lombok, yang mana memiliki ciri khas tersendiri untuk setiap daerah.

Kecapi atau suling juga merupakan budaya musik khas Indonesia, khususnya Sunda. Memainkan suling dengan cara ditiup, yang sangat bergantung pada improvisasi permainan. Lagu – lagu yang dibawakan dengan suling yaitu tembang – tembang khas Sunda.

Selain suling, ada juga angklung yang menjadi ciri khas alat musik Sunda. Terbuat dari bambu dengan cara dipukul. Bunyinya akan ramai sekali, namun tetap membentuk harmoni nada yang unik.

Kalau yang satu ini adalah Sasando, alat musik petik yang cara memainkannya seperti harpa. Asli dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak lagi https://tambahpinter.com/ bisa kamu jadikan referensi.

Tentunya, masih banyak lagi alat musik yang ada di Indonesia. Dimana ini menjadi kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia. Menjaga dan melestarikan adalah tugas kita sebagai generasi penerus bangsa.

Sumber: mistikindonesia.com

(wd)