Serba serbi

RI Terima Bantuan PCR dari Korea Berkapasitas 32.200 Tes

Kesehatan

25 April 2020 13:31 WIB

Pemerintah Republik Korea mendonasikan alat uji Polymerase Chain Reaction (PCR) guna penanganan Covid-19 (Foto: bnpb.go.id)

JAKARTA, solotrust.com – Pemerintah Republik Korea mendonasikan alat uji Polymerase Chain Reaction atau PCR yang mampu memeriksa 32.200 kasus dalam penanganan Covid-19. Bantuan diserahkan Duta Besar Korea Selatan HE Kim Changbeom kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Jumat (24/04/2020).

Kim menyampaikan, bantuan ini merupakan komitmen pemerintahnya kepada Indonesia, khususnya dalam penanganan pandemi Covid-19.



“Bantuan alat tes ini merupakan tindak lanjut dari komitmen pemerintah Korea Selatan untuk memprioritaskan Indonesia dalam kerja sama penanganan Covid-19,” kata dia di Media Center Gugus Tugas di Graha BNPB, Jakarta, dilansir dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, bnpb.go.id.

Kim menambahkan, pemerintahnya memprioritaskan Indonesia dalam kerja sama penanganan penyakit disebabkan virus SARS-CoV-2. 

“Senang dan susah dilalui bersama,” ujarnya.

Kim juga menyampaikan, alat tes tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi kapasitas pemeriksaan Covid-19 di Indonesia. 

Sementara itu, perwakilan Kementerian Luar Negeri RI, Santo Darmosumarto, mengatakan Indonesia dan Korea Selatan merupakan mitra strategis khusus yang telah dicanangkan semenjak 2017. Ia menyampaikan apresiasi terhadap bantuan PCR yang dibutuhkan saat ini dalam penanganan Covid-19.

“Kami menyambut baik dan apresiasi yang tinggi tidak hanya kepada pemerintah Republik Korea, tetapi juga kepada masyarakat Republik Korea yang senantiasa merupakan mitra dan sahabat dekat Indonesia,” ujar Santo Darmosumarto.

Bantuan senilai USD 429.870 dari total USD500.000 diterima Direktur Optimasi Jaringan Logistik dan Peralatan BNPB Ibnu Asur.  

Tes PCR cukup akurat mendeteksi virus corona dibandingkan rapid test. Gugus Tugas mencatat per Jumat (24/04/2020), kasus positif Covid-19 mencapai 8211 kasus, sedangkan kasus pasien sembuh mencapai angka 1002 dan meninggal dunia 689 orang.

(redaksi)