JAKARTA, solotrust.com- Setiap produk makanan olahan yang kita beli pasti memiliki masa kadaluarsa. Sebut saja makanan kaleng, jajanan, hingga minuman kotak, tentu seluruhnya disertai dengan tanggal sampai kapan boleh dikonsumsi.
Sayangnya, banyak orang sering melupakan masa kadaluarsa ini. Bahkan, tak jarang pula masyarakat tetap mengonsumsinya lantaran hanya berbeda satu hari dari waktu yang disarankan. Namun, benarkah apa yang kita kerjakan itu?
Direktur Standardisasi Pangan Olahan Badan POM, Sutanti Siti Namtini, tidak membenarkannya. Ia mengatakan masyarakat harus mengerti fungsi dan dari mana masa kadaluarsa itu muncul.
“Masa kadaluarsa merupakan batasan berdasarkan kajian dari pihak industri akan suatu produk melalui uji stabilitas dan mutu, sehingga kandungannya masih sesuai dengan yang diklaim,” katanya.
Lalu, apa yang terjadi jika seseorang tetap memaksa mengonsumsi makanan kadaluarsa? Tentu dampak utamanya adalah manfaat yang menurun.
“Misalnya beli produk protein, pasti zat atau kandungannya tidak sebagus saat dikonsumsi sebelum kadaluarsa,” ujarnya.
Ada pula beberapa produk tertentu yang menciptakan bau dan rasa tidak enak, dan membuat sakit perut. Salah satunya termasuk produk susu dan roti.
“Susu pasti jadi bau tengik dan kalau dipaksakan minum, rasanya tidak akan enak dan membuat sakit perut. Sama juga dengan roti kalau muncul jamur, bisa buat mual,” katanya.
Untuk itu, masyarakat amat diimbau agar mengonsumsi makanan sebelum masa kadaluarsa.
“Sebaiknya mengonsumsi makanan yang aman agar ibadah puasa berjalan dengan nyaman dan tetap sehat,” jelasnya. #teras.id
(wd)