KARANGANYAR, solotrust.com- Selama masa pandemi covid -19 saat ini Belajar di Rumah (BdR) bukanlah penghalang komunikasi antara pihak sekolah dengan para siswa dan keluarganya. Komunikasi tersebut bisa bertumbuh menjadi penyaluran bantuan ke keluarga siswa kurang beruntung. Seperti yang dilakukan kepala SMPN 1 Tasikmadu, Surono yang selalu memperhatikan keluh kesah para siswanya.
Surono berharap apa yang dilakukannya saat ini bisa menularkan semangat berbagi kasih itu ke sekolah-sekolah lain. Karena sekolah bukanlah sekadar tempat mencerdaskan anak-anak penerus bangsa, namun juga saluran sosial.
"Harapannya, semangat berbagi kasih ini menular ke sekolah lain. Karena tak semua wali murid berkemampuan ekonomi baik. Dan di tengah wabah covid-19 saat ini, mereka ada yang dirumahkan atau di Putus Hubungan Kerja (PHK) ," ujar kepada solotrust di SMPN 1 Tasikmadu, Selasa (5/5).
Sebelumnya, keluarga besar SMPN 1 Tasikmadu berdonasi sembako ke orangtua murid yang tidak mampu ekonominya. Paket sembako itu diantar door to door sampai rumah mereka. Dan Hanya orangtua yang benar-benar membutuhkan saja yang diberikan.
Bukan hanya itu, kepala sekolah ini juga turun langsung mencari tahu keluarga tidak mampu para siswanya untuk mengetahui kondisi kesehatan dan kesejahteraan peserta didik. Dan Belum lama ini, dirinya mendapat keluh kesah seorang siswi yang mengaku bahwa orang tuanya tak mampu melunasi tagihan listrik.
"Langsung saja bilang kalau butuh apa saja. Itu yang saya tekankan ke anak-anak. Kemarin seorang siswi bilang ibunya sudah tidak bekerja dan ayahnya sudah meninggal. Mereka tidak mampu membayar tagihan listrik," kata pria yang rutin membagikan uang saku dari dompetnya ke peserta didik berprestasi, para anak yatim dan orang tak mampu di lingkup sekolahnya.
Hingga saat pandemi covid-19 ini, 756 peserta didik SMPN 1 Tasikmadu menjalani BdR sampai 29 Mei 2020. Para tenaga pengajar yang bekerja di rumah dan mendapat jatah piket diminta terus memantau perkembangan anak didiknya dalam akademis dan kondisi ekonomi rumah tangga para siswanya saat ini. (Joe)
(wd)