Solotrust.com - Di berbagai media sosial belakangan tengah viral seorang anak perempuan kecil begitu fasih menggunakan bahasa Jawa krama inggil untuk menjelaskan 'selat', makanan khas Kota Solo. Video rekaman awalnya diunggah @bunga_salsabila yang juga pemeran dalam video tersebut pada 18 Maret 2020.
“Selat Solo sak tunggalling maeman khas Jawi ingkang gadahi raos kados maeman Eropa lan aslinipun saking Kitha Solo, Jawa Tengah (Selat Solo merupakan salah satu makanan khas Jawa yang mempunyai rasa seperti makanan Eropa dan aslinya dari Kota Solo, Jawa Tengah-red),” ucap Bunga dalam rekaman videonya memperkenalkan Selat Solo.
Bunga kemudian menerangkan komposisi Selat Solo terdiri atas telur, tomat, buncis, wortel, kentang, selada, timun, ditambah tepung mayones serta beragam bumbu untuk kuahnya.
Video viral ini sudah diputar sebanyak 270 ribu kali serta mendapat lebih dari seribu komentar.
“Menikmati Selat Solo by Bunga Salsabila. Kali ini aku makan Selat Solo ya gaess.. kemarin yang sempet request (minta-red) makanan ini selamat menonton yaa.. Salam sayang dari Bunga Salsabila alias Bunga Similikiti,” tulis Bunga Salsabila memberi keterangan video unggahannya.
Dalam bio Instagramnya, Bunga juga merupakan seorang penyanyi cilik yang tinggal di Boyolali, Jawa Tengah. Dirinya kerap membuat konten makanan dan diunggah di akun Instagramnya.
Kemampuan Bunga Salsabila mengeksplorasi bahasa Jawa patut diapresiasi. Apalagi, penggunaan bahasa daerah sempat dipandang sebelah mata beberapa kalangan karena merasa tidak keren dan kuno. Hal itu juga berimbas pada anak-anak yang lebih merasa suka menggunakan istilah kebarat-baratan ketimbang bahasa daerahnya sendiri.
Pun demikian dengan pembelajaran di sekolah lebih mengutamakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dan memberikan porsi lebih kecil untuk pelajaran bahasa daerah. Praktis, hal itu membuat bahasa daerah tidak populer di kalangan anak muda .
Namun, seiring berjalannya waktu, penggunaan bahasa daerah utamanya bahasa Jawa kembali digandrungi anak muda. Salah satunya semenjak lagu-lagu ambyar milik mendiang Didi Kempot menjadi populer di kalangan anak muda. Tak segan anak-anak muda kembali menggunakan berbagai istilah daerah seperti penggunaan kata cidro dan ambyar. (dd)
(redaksi)