Pend & Budaya

Sekolah Negeri, Swasta dan Home Schooling, Mana yang Lebih Baik?

Pend & Budaya

30 Desember 2017 07:58 WIB

Ilustrasi

SOLO, solotrust.com- Ketika berbicara soal pendidikan, para orangtua pastinya ingin memberikan yang terbaik bagi putra-putrinya. Di Indonesia sendiri ada tiga jenis jalur pendidikan yang menjadi pilihan yaitu sekolah negeri, swasta dan home schooling.

Sebagian besar orang menilai menyekolahkan anak di sekolah swasta bonafide pastinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karena semakin mahal maka sarana pendidikan di sekolah tersebut akan semakin lengkap. Dengan sarana pendidikan yang lengkap diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.



Akan tetapi menurut penelitian yang dipublikasi pada Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Desember 2012, dengan judul "Pengaruh Sarana dan Biaya Pendidikan Terhadap Hasil Belajar di Sekolah Menengah”, sarana pendidikan dan biaya pendidikan hanya berpengaruh terhadap hasil belajar siswa sekitar 26 persen sampai 26,5 persen. Artinya, ada faktor lain yang cukup besar dalam mempengaruhi hasil belajar siswa. Dari hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa biaya dan sarana pendidikan bukan satu-satunya penentu suksesnya proses belajar dan mengajar di sekolah.

Sementara sekolah negeri sudah pasti menawarkan biaya pendidikan lebih terjangkau dibanding sekolah swasta. Di samping itu, anak-anak dapat belajar bersosialisasi dengan banyak orang yang memiliki latar belakang berbeda-beda.

Diantara beberapa kelebihan di atas, sekolah umum juga mempunyai kekurangan. Mengutip Huffington Post, Kamis (1/3/2017), sekolah umum biasanya akan menyamaratakan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga anak-anak yang berbakat akan merasa mudah bosan atau sulit untuk mengikuti pelajaran. Apalagi, jumlah siswa dalam satu kelas relatif besar. Di kebanyakan sekolah, satu guru untuk mengajar 20-40 siswa. Itu berarti kemungkinan besar tidak semua anak mendapatkan perhatian guru.

Homeschoolingpun hadir untuk memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Anak-anak bisa mendapatkan pendidikan secara individual atau kelompok kecil. Pendidikan benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan dan bakat anak.

Homeschooling milik Kak Seto misalnya, yang menawarkan dua kali pertemuan secara gratis sebelum lanjut mengikuti Homeschooling. "Jadi yang mau homeschooling tidak kita langsung terima. Ada dua kali kelas percobaan, lalu konsultasi dengan psikolog. Dari situ, dilihat apa saja potensi dan kebutuhan anak," kata Mimi, staff pendaftaran Homeschooling Kak Seto Solo (HSKS) di Monumen Pers pada Sabtu (23/12/2017).

Homeschooling Kak Seto menyediakan program pendidikan untuk PAUD hingga SMA. Biaya pendidikannya pun bervariasi tergantung sistem pembelajaran yang diikuti siswa. Untuk tingkat SMA Kelas 1 dengan sistem pembelajaran komunitas, misalnya, biaya pendidikannya mencapai lebih dari Rp 10 juta. (mia)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya