Ekonomi & Bisnis

Jumlah Penumpang Dibatasi, Sopir Bus: Setorannya Bagaimana?

Ekonomi & Bisnis

10 Juni 2020 16:00 WIB

Bangku penumpang bus diberi tanda silang sebagai tanda tidak boleh diduduki.

 

BOJONEGORO, solotrust.com-  Beroperasinya kembali bus jurusan Bojonegoro - Surabaya pasca berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tiga wilayah di Jawa Timur, tidak disambut suka cita oleh para supir. Pembatasan jumlah penumpang membuat mereka enggan beroperasi.



Salah satu supir bus Dalimas, Sido Waluyo menyampaikan, semua bus yang beroperasi harus menerapkan protokol kesehatan, yakni jaga jarak antarpenumpang. Artinya, tidak semua bangku yang tersedia bisa ditempati penumpang.

"Untuk bus yang bangkunya 59 dibatasi hanya 24 orang," ujarnya, Selasa (9/6/2020).

Penerapan pembatasan jumlah penumpang dinilai merugikan kru bus. Terlebih jika tetap menggunakan sistem setoran seperti biasanya.

"Penumpang penuh saja masih mrepet, lha ini dibatasi separo lebih. Apalagi belum ada kepastian sistemnya seperti apa dengan pembatasan jumlah penumpang, apakah pakai premi, atau setoran," tutur warga Desa Pacul, Kecamatan Bojonegoro itu.

Sido mengaku memilih tidak beroperasi selama belum ada kejelasan sistem pembayaran terhadap kru bus selama adanya penerapan pembatasan jumlah penumpang.

"Kalau dibikin setoran jelas rugi. Lebih baik saya pilih nggak jalan aja. Banyak teman-teman sopir yang memilh seperti itu," ucapnya.

Sebenarnya, lanjut Sido, hari ini bus Bojonegoro-Surabaya sudah mulai beroperasi. Namun para sopir memilih tidak jalan karena belum ada kepastian sistem pembayaran dengan penerapan pembatasan jumlah penumpang.

"Tadi rapat di Polres soal ini. Tapi belum ada keputusan," pungkasnya.

Kepala Terminal Tipe A Rajekwesi Bojonegoro, Sentot Sugeng Waluyo menyampaikan jika armada bus Bojonegoro akan mulai beroperasi Rabu (10/6/2020) besok. Ia juga membenarkan jika ada pembatasan jumlah penumpang karena penerapan protokol kesehatan untuk pencegahan virus corona. Selain itu, menyediakan Handsanitizer di dalam bus, sopir dan kru harus menggunakan masker dan sarung tangan.

"Bus hanya bisa mengangkut penumpang 50 persen dari kapasitas tempat duduk," sambung Sentot.

Oleh karena itu, beroperasinya bus kembali tergantung kesiapan perusahaan bus. Namun, sesuai informasi yang dia terima, terminal Purabaya dan Tambak Oso Wilangun Surabaya sudah dibuka dan menerima kedatangan bus mulai hari ini Selasa (9/6/2020) pukul 00.00 WIB.

"Kita masih menunggu pemberitahun resmi dari provinsi," pungkasnya. #teras.id



(wd)