Serba serbi

UNS Kembangkan Suplemen Penunjang Imun, Diklaim Mampu Redakan Corona

Kesehatan

13 Juni 2020 20:31 WIB

Ilustrasi (Pixabay)

SOLO, solotrust.com - Program Studi (Prodi) Farmasi Sekolah Vokasi (SV) Universitas Sebelas Maret (UNS) mengembangkan suplemen penunjang sistem imun dari bahan Spirulina platensis. Suplemen itu diklaim mampu meredakan serangan virus corona (Covid-19) dan jenis penyakit disebabkan virus lainnya.

Kepala Program Studi D3 Farmasi SV UNS, Anif Nur Artanti, mengungkapkan bekerjasama dengan PT Brigit Biofarmaka, pemilihan Spirulina platensis dilakukan karena kandungan fitonutrien atau senyawa alaminya yang lengkap. Di sisi lain, Spirulina platensis juga dapat menaikkan aktivasi sel makrofag dan produksi sitokin serta menstimulasi antibodi yang efektif untuk meningkatkan respons imun.



"Ini sesuai sekali dengan kondisi di mana kita tengah menghadapi Covid-19. Kondisi di mana tubuh harus mengonsumsi makanan yang mampu meningkatkan dan menyeimbangkan imunitas. Penyakit akibat infeksi virus umumnya menyerang tubuh pada kondisi lelah, stres, maupun dengan pola makan kurang teratur," paparnya, Sabtu (13/06/2020).

Spirulina platensismengandung protein 60-70%, karbohidrat 20-25%, lemak 3-5%, mineral dan vitamin 5-8%, juga air 2-5% yang mampu berperan untuk menstabilkan jumlah sel-sel darah merah, sel darah putih, dan hemoglobin.

"Selain kandungannya sangat baik, dari segi keamanan bahan, beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa Spirulina platensis merupakan bahan makanan yang aman dan alami dengan dukungan nutrisi terkonsentrasi untuk kesehatan dan kesejahteraan optimal," tambahnya.

Tidak hanya Covid-19, beberapa penyakit akibat virus lainnya juga dapat diredakan oleh Spirulina platensis. Kandungan polisakarida dalam spirulina dilaporkan dapat menghambat replikasi beberapa virus, seperti herpesvirus simpleks, virus influenza, virus campak, virus gondong, Cytomegalovirus (CMV), dan Human Immunodeficiency Virus (HIV-1).

"Ekstrak Spirulina platensis ini juga sangat potensial untuk dikembangkan menjadi salah satu terapi yang dapat membantu pasien Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) menjalani hidup normal lebih lama," pungkas Anif Nur Artanti. (awa)

(redaksi)