Ekonomi & Bisnis

Harga Beras Melonjak di Awal 2018

Ekonomi & Bisnis

4 Januari 2018 00:36 WIB

SOLO, solotrust.com-Berdasar data BPS, kenaikan harga beras pada Desember 2017 menjadi pemicu utama inflasi yang cukup tinggi di bulan tersebut. Untuk menekan gejolak harga, BULOG Sub Divre III Surakarta telah menggelar operasi pasar beberapa kali akhir tahun lalu. Namun para pedagang pasar menilai, OP belum berhasil menstabilkan harga di pasar. 
 
Salah satu pedagang beras di Pasar Legi, Ali mengatakan lonjakan harga beras terjadi selama tiga hari ini sehingga dia menjual beras premium dan medium di atas HET. 
 
Harga beras medium dijual Rp 10 ribu per kilogram (kg) sedangkan harga beras premium dijual Rp 11.800 per kg. Padahal harga sesuai HET seharusnya beras medium Rp 9 ribu per kg dan Rp 11 ribu per kg untuk beras premium.
 
"Kondisi berasnya itu kotor, banyak orang yang tidak berminat beli beras yang sesuai HET. Sedangkan beras yang lain, harga belinya juga sudah mahal, jadi harga jualnya tinggi," terangnya.
 
Tak hanya komoditas beras, saat ini harga ketan putih naik jadi Rp 21 ribu per kg. Padahal tiga hari sebelumnya sudah naik di Rp 20.600 per kg. Beras merah juga naik dari Rp 10 ribu per kg jadi Rp 12 ribu per kg. Adanya kenaikan harga tersebut disinyalir karena penyerapan masih sedikit. Sebab permintaan pasar stabil, tidak menurun atau melonjak. Untuk itu, pihaknya tidak berani menambah stok.
 
"Lebih baik safe money, jika habis baru kulakan," ujarnya. (Arum-A)

(redaksi)