Hard News

Dua Hari Berturut Pasien Covid-19 Didominasi Suspek Naik Kelas

Jateng & DIY

21 Agustus 2020 08:44 WIB

Ilustrasi. (pixabay)

 

SOLO, solotrust.com- Pasien positif Covid-19 di Kota Solo terus merangkak naik. Bahkan dua hari terakhir semua penambahan merupakan pasien suspek yang naik kelas. Hal ini pun menjadi perhatian tersendiri Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Kota Solo. Pasalnya, mereka mayortas masuk kategori risiko tinggi (risti).



Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani mengatakan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang awalnya merupakan pasien suspek memiliki kerawanan yang lebih tinggi, dibandingkan pasien yang diketahui terpapar Covid-19 dari hasil tracing. Sebab status mereka sebelumnya dirawat karena sakit.

“Apalagi rata-rata usianya sudah lanjut, diatas 50 tahun. Kalaupun masih muda pastinya ada komorbid atau penyakit penyerta dan kondisinya sakit, karena dirawat di rumah sakit sebelum diketahui positif Covid-19. Apalagi, pasien Covid yang meninggal kan selama ini awalnya suspek juga,” jelasnya.

Terkait penambahan pasien baru, Ahyani mengatakan berdasarkan data Kamis (20/8/2020), ada tambahan tiga pasien dan semuanya merupakan pasien suspek yang naik kelas dengan usia 60 tahun, 50 tahun dan 40 tahun dan merupakan warga Kelurahan Sumber dan Nusukan, Kecamatan Banjarsari serta satu dari Kelurahan Kratonan, Kecamatan Serengan.

Sedangkan pada Rabu (19/8/2020), juga tercatat ada tiga penambahan pasien, yakni dua orang dari warga yang melakukan uji swab mandiri, masing-masing dari Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan dan Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres dan satu pasien suspek asal Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari yang naik kelas.

“Hari ini nambah tiga, kemarin juga nambah tiga. Jadinya total 345 orang tapi yang rawat inap tinggal 15 orang, kemudian karantina mandirinya ada 23 orang. Sisanya sembuh ada 293 orang dan yang meninggal masih 14 orang. Moga-moga gag nambah lagi yang meninggal, yang sembuh saja yang nambah terus jadi kasus aktifnya bisa berkurang hingga nol,” ujar Ahyani.

Sementara itu, untuk pasien suspek kumulatif mencapai 1.068 orang. Dengan rincian 1.008 orang sembuh, enam orang menjalani rawat inap, lima orang isolasi mandiri dan 49 suspek meninggal dunia. (awa)



(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya