Hard News

Penambahan Kasus Covid-19 Solo Stabil Tinggi, Nakes Mulai Kelelahan

Jateng & DIY

6 Oktober 2020 09:35 WIB

Ilustrasi tes swab (Dok. Istimewa)

SOLO, solotrust.com - Memasuki bulan ketujuh pascapenetapan kejadian luar biasa (KLB), penambahan kasus Covid-19 di Kota Solo masih stabil tinggi. Bahkan, selama pekan lalu didominasi penambahan dua digit. 

Banyaknya kasus baru, tak ayal membuat para tenaga kesehatan (Nakes), khususnya di Puskesmas mulai kelelahan. Pasalnya, mereka selama ini melakukan tracing setelah kasus baru positif Covid-19 terkonfirmasi. Padahal, tren sepekan terakhir menunjukkan ekor tracing cukup panjang. 



Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani mengatakan, faktor kelelahan para nakes disebabkan mereka tidak hanya melakukan tracing dan pengawasan pasien positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri, namun juga masih melaksanakan tugas pokok, yakni program kesehatan lainnya.

"DKK (Dinas Kesehatan Kota) kan programnya banyak, seperti menekan persebaran demam berdarah dengue (DBD), program penanggulangan TBC (tuberculosis), program gizi bagi balita dan anak, serta program lainnya. Sekarang juga baru ada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Jadi wajar kalau mereka kelelahan. Karena itu, kalau bisa masyarakat bisa membantu meringankan tugas nakes dengan menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.

Bagi masyarakat berkontak dengan pasien Covid-19, Ahyani meminta agar mereka jujur saat dilakukan tracing dan tertib melaksanakan instruksi dari nakes.

"Karena di lapangan ada juga yang abai dan tidak mau swab, padahal masuk tracing, ada pula yang tidak terbuka," ucap Ahyani.

Sementaa itu, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo mencatat penambahan enam kasus baru pada Senin (05/10/2020). Keenam kasus baru masing-masing berasal dari swab mandiri dua orang, tracing kontak dua orang, dan dua orang lainnya pasien suspek naik kelas menjadi positif. 

"Enam kasus baru berasal dari Kelurahan Jebres, Nusukan, Kerten, Banyuanyar, Sewu, dan Pajang," sebut Ahyani.

Dengan adanya penambahan enam pasien ini, jumlah kumulatif kasus menjadi 736 orang. Rinciannya 115 orang isolasi mandiri, 46 orang rawat inap, 546 orang sembuh, dan 29 orang meninggal dunia. Sementara kumulatif pasien suspek mencapai 1.203 orang dengan rincian 15 orang rawat inap, dua orang isolasi mandiri, 1.126 discard, dan 60 suspek meninggal dunia. (awa)

(redaksi)

Berita Terkait

Berita Lainnya