Solotrust.com - Pemain Manchester United, Paul Pogba pada Senin (26/10/2020), mengatakan laporan yang menyebut dirinya pensiun dari tim nasional (Timnas) sebagai protes atas komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang Islam radikal adalah hoax alias berita palsu.
Menurut laporan di Timur Tengah yang dimuat tabloid Inggris The Sun, Pogba ingin mengakhiri karier internasionalnya setelah Macron bersumpah untuk melawan Islam pascainsiden pemenggalan kepala guru sejarah Samuel Paty pada 16 Oktober 2020 lalu.
“Tidak bisa diterima, berita palsu,” Pogba memposting di Instagram miliknya, @paulpogba dengan tangkapan layar artikel The Sun.
“Benar-benar 100% berita tidak berdasar tentang saya beredar, menyatakan hal-hal yang tidak pernah saya katakan atau pikirkan,” tulisnya di Instagram.
“Saya terkejut, marah, terkejut dan frustrasi, beberapa sumber ‘media’ menggunakan saya untuk membuat berita utama palsu tentang topik yang masuk akal tentang peristiwa terkini di Prancis dan menambahkan tim nasional Prancis dan agama saya ke dalam berita,” tambah Pogba.
“Saya menentang segala bentuk teror dan kekerasan. Sayangnya, beberapa orang pers tidak bertindak bertanggung jawab saat menulis berita, menyalahgunakan kebebasan pers mereka, tidak memverifikasi apakah yang mereka tulis/reproduksi itu benar, menciptakan rantai gosip tanpa peduli. itu memengaruhi kehidupan orang dan hidup saya.”
“Saya akan mengambil tindakan hukum terhadap penerbit dan penyebar 100% berita palsu ini,” tegas pesepak bola muslim yang telah mengoleksi sepuluh gol dan 72 caps untuk Timnas Prancis.
Diberitakan, komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron telah memicu protes di negara-negara mayoritas muslim pada akhir pekan. Mereka membakar gambar Macron di Suriah dan membakar bendera Prancis di Ibu Kota Libya, Tripoli.
Reaksi masyarakat muslim di dunia terus meningkat terhadap pernyataan anti-Islam presiden Prancis. Publik mengecam kata-kata Macron yang mengandung ujaran kebencian hingga tak sedikit orang menyerukan boikot terhadap produk Prancis. (and)
(redaksi)