YOGYAKARTA, solotrust.com- Status Gunung Merapi resmi dinaikkan ke level Siaga, Kamis (5/11/2020) siang. Melalui akun twitternya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menginformaiskan bahwa peningkatan status tersebut resmi berlaku mulai Kamis pukul 12.00 WIB.
“SIARAN PERS Peningkatan Status Aktivitas Gunung Merapi dari "Waspada (Level II) ke Siaga (Level III)"
Berdasarkan evaluasi data pemantauan, disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik saat ini dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk.” Tulis BPPTKG.
Sementara itu BPPTKG juga menyampaikan prakiraan daerah berbahaya yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. Wilayah DIY, Kabupaten Sleman meliputi Desa Glagaharjo, Kepuharjo dan Umbulharjo di kecamatan Cangkringan. Sementara untuk wilayah Jawa Tengah meliputi tiga kabupaten, yakni Magelang, Klaten, dan Boyolali.
Sementara itu sebelumnya Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menyatakan bahwa erupsi Gunung Merapi akan terjadi dalam waktu dekat, namun tidak akan seperti erupsi tahun 2010, melainkan mirip dengan erupsi tahun 2016. hal itu ia sampaikan dalam konferensi virtual memperingati 10 tahun erupsi besar Gunung Merapi, Senin (26/10/2020).
Dalam keterangannya Hanik mengatakan, bahwa erupsi Gunung Merapi ditandai dengan aktifitas vulkanik yang semakin intensif, gempa vulkanik dangkal sebanyak 6 kali per hari dan gempa multiface sebanyak 83 per hari. Selain itu deformasi melalui Electronic Distance Measurement (EDM) mencapai 2 sentimeter per hari.
“Saat ini aktivitas vulkanik semakin intensif, dengan kejadian gempa rata-rata gempa vulkanik dangkal itu sebanyak 6 kali perhari dan gempa multiface sebanyak 83 kali perhari, serta deformasi dari EDM mencapai 2 cm perhari.” Jelasnya.
(wd)