Hard News

Gunung Merapi Waspada Level Tiga, Warga Sekitar Lereng Diminta Siap Mengungsi

Jateng & DIY

05 November 2020 18:31 WIB

Gunung Merapi saat mengalami erupsi.(Dok. Istimewa)

BOYOLALI, solotrust.com - Status Gunung Merapi kini mengalami kenaikan dari level dua menjadi level tiga. Dengan kenaikan status ini, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan status gunung tersebut berubah dari waspada menjadi siaga. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boyolali, Masruri mengatakan, masyarakat lereng Merapi di wilayah Kecamatan Selo langsung diminta untuk siap mengungsi sewaktu-waktu terjadi erupsi. 



“Jadi, masyarakat sudah siap mengungsi jika sewaktu-waktu terjadi erupsi Merapi,” katanya kepada solotrust.com, Kamis (05/11/2020). 

Dalam hal itu, Masruri sudah mengirimkan satu unit truk ke Desa Klakah, Kecamatan Selo. Kendaraan tersebut dapat dimanfaatkan untuk membantu warga mengungsi saat terjadi erupsi. Sementara untuk Desa Tlogolele dan Desa Jrakah bakal memanfaatkan kendaraan milik warga setempat. 

“Dalam kondisi seperti ini, semua kendaraan milik warga sudah diparkir menghadap ke jalan. Jadi sewaktu-waktu, siap dimanfaatkan langsung untuk mengungsi,” ucapnya. 

Dengan kenaikan level dua menjadi level tiga, Masruri meminta camat setempat untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat di tiga desa terdekat puncak Merapi. Desa Tlogolele meliputi Dukuh Belang, Takeran dan Stabelan, Desa Jrakah (Dukuh Jarak dan Sepi). 

“Kemudian Desa Klakah mencakup Dukuh Sumber, Bakalan dan  Bangusari, Klakah Dhuwur. Sementara untuk jalur evakuasi sudah kami cek, kondisinya bagus,” kata dia. 

Terkait persiapan perlu dilakukan warga, Sekda meminta masyarakat menyiapkan surat-surat berharga seperti sertifikat maupun uang. Dengan begitu, sewaktu-waktu harus mengungsi dapat segera dibawa. 

“Jika terjadi erupsi Merapi kali ini, sepertinya tak begitu besar. Seperti terjadi pada erupsi tahun 2006 lalu,” katanya. 

Disinggung terkait persiapan tempat pengungsian, Masruri menjelaskan saat ini sudah dalam kondisi siap. Lokasi pengungsian warga Desa Tlogolele sudah ditetapkan di Mertoyudan, Magelang sebagai sister village

Sementara bagi warga Desa Klakah, Kecamatan Selo adalah di Desa Nggantang, Kecamatan Sawangan, Magelang. Adapun untuk tempat pengungsian warga Desa Jrakah di Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali Kota. 

“Pemkab Boyolali sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah di desa yang bakal menjadi tempat pengungsian tersebut,” pungkasnya. (Jaka)

(redaksi)