BOYOLALI, solotrust.com – Bupati Boyolali M Said Hidayat menyatakan pola pembenahan data di wilayahnya dinilai mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Selain itu menyampaikan informasi harus berdasarkan data lengkap sehingga informasi bukan hoax.
“Memberi informasi harus berbekal dengan data yang lengkap sehingga informasi bukan hoax, tetapi informasi adalah merupakan kebutuhan yang bersumber dari data yang kita bangun secara bersama. Semoga langkah ini dapat memacu kesadaran kita kembali bahwa data itu penting,” tandasnya.
M Said Hidayat pun mengapresiasi langkah Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menggelar workshop pengelolaan PPID di lingkungan pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali selama dua hari, Rabu hingga Kamis (03-04/08/2022).
Acara ini dihadiri Bupati Boyolali M Said Hidayat, Sekretaris Daerah (Sekda) Masruri, dan seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) se-Kabupaten Boyolali.
Workshopmenghadirkan tiga narasumber, yakni Ketua Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah Sosiawan dengan materi Keterbukaan Informasi Publik dan Pengelolaan PPID, Kasi Pelayanan Data dan Infopormasi Publik Diskominfo Provinsi Jawa Tengah Mashuri dengan materi Peningkatan Pelayanan Informasi Publik PPID dan teknis pengisian data PPID oleh tim teknis dari Diskominfo Kabupaten Boyolali.
Sekda Boyolali, Masruri menekankan pada 53 website OPD, empat website BUMD, dan 57 website PPID Pelaksana agar dapat menyampaikan data maupun informasi lengkap serta akurat kepada masyarakat.
Selain itu dapat memaksimalkan website maupun platform lainnya untuk menyampaikan informasi publik kepada masyarakat.
"Data dasar informasi yang ada di OPD harus dikuasai dan harus dihubungkan dengan Kominfo. Dengan begitu Kominfo bisa memberikan informasi kepada masyarakat lewat portal yang ada, tidak usah datang," katanya kepada watawan, Rabu (03/08/2022). (jaka)
(and_)