Hard News

Cegah Penyebaran Covid 19 di Barak Pengungsian Melalui Nasi Bungkus

Sosial dan Politik

12 November 2020 13:59 WIB

Camat Cangkringan, Suparmono.

SLEMAN, solotrust.com - Menjaga protokol kesehatan covid 19 di barak pengungsian, mengubah sistem penyajian makan kepada para pengungsi dari prasmanan ke bungkusan. Hal ini bertujuan untuk mencegah para pengungsi yang rata-rata merupakan warga rentan ini tidak berkumpul.

Relawan barak pengungsian warga lereng Merapi di Balai Desa Glagaharjo, Kapanewon, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengubah model penyajian makanan bagi para pengungsi dari prasmanan ke bungkusan.  



Relawan yang bekerja di dapur umum barak pengungsian membungkus nasi beserta lauk pauknya, kemudian petugas lain membagikan satu persatu ke warga pengungsian. Camat Cangkringan Suparmono mengatakan, hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran covid 19 di barak pengungsian, terlebih warga yang berada di barak mayoritas adalah kelompok rentan. Selain dengan nasi bungkus, ia juga menekankan bahwa protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan sebelum masuk ke area pengungsian ketat dilakukan.

“Penyajian makanan dengan model prasmanan dinilai sangat rentan, selain dapat membuat warga berkumpul, alat makan yang tersentuh berganti-gantian juga dapat berpotensi menularkan covid 19. Selain itu masker juga wajib dikenakan, cuci tangan dan jaga jarak.” Katanya.

Setiap harinya relawan yang bekerja di dapur umum barak pengungsian mempersiapkan sebanyak 250 hingga 300 bungkus makanan setiap pagi, siang, dan sore. Tidak hanya bagi para pengungsi, melainkan juga bagi relawan. Total jumlah pengungsi yang tinggal di barak pengungsian Glagaharjo hingga kini mencapai 200 orang. (adam)  

()