Hard News

Merapi Siaga, 96 Sapi Warga Balerante Dievakuasi

Jateng & DIY

13 November 2020 11:31 WIB

Usai Gunung Merapi berstatus siaga, evakuasi ternak warga Balerante menjadi salah satu prioritas mitigasi bencana (Foto: jatengprov.go.id)

KLATEN, solotrust.com – Usai Gunung Merapi berstatus siaga, evakuasi ternak warga menjadi salah satu prioritas mitigasi bencana selain orang lanjut usia (Lansia), ibu hamil, anak berusia di bawah lima tahun (Balita), dan kaum difabel.

Upaya evakuasi ternak dilakukan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten berhasil mengangkut 96 ekor sapi milik warga Balerante menuju lokasi aman, Kamis (12/11/2020).



Sekretaris DPKPP Klaten, Mursito menjelaskan, evakuasi menjadi tugas pemerintah agar masyarakat tenang di pengungsian. Harta penduduk, termasuk ternak juga harus diselamatkan.

“Hari ini (Kamis, 12/11/2020) petugas bisa mengevaluasi 96 sapi milik warga Balerante, Kemalang, Klaten. Rinciannya,enam (ekor sapi) pejantan, 47 (ekor sapi) betina, dan 20 (ekor) pedet (anak sapi),” urainya, dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id.

Mursito menjelaskan, sebanyak 23 dari 47 ekor sapi betina dalam kondisi bunting. Ternak itu milik warga Dusun Ngipiksari, Gondangrejo, Ngelo, Sukorejo, dan Gondang. Ternak ini dikumpulkan sesuai kelompok ternak sehingga mudah penanganannya.

Tahap awal evakuasi ternak dilakukan di Desa Balerante. Tahap berikutnya yang akan dievakuasi adalah ternak warga Desa Sidorejo dan Tegalmulyo. Dua desa itu termasuk wilayah rawan bencana sebab paling dekat dengan Merapi di radius lima kilometer.

“Khusus ternak sapi dari Desa Sidorejo dan Tegalmulyo akan dibuatkan kandang terpal karena habis dievakuasi kemungkinan sapi itu akan disuntik agar tidak stres,” pungkasnya.

(redaksi)