SOLO, solotrust.com – Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan sembilan bulan masih menjadi hal terus diwaspadai di kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, PMI Kota Solo terus berperan aktif melakukan pemulihan dan mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan di tengah pandemi.
Kepala Bagian Pengembagan Sumber Daya Manusia (PSDM), Wanto, mengatakan saat pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyatakan status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas Kota Bengawan pada Maret 2020 lalu, relawan PMI hingga kini terus berperan aktif terjun melakukan kegiatan preventif di masyarakat.
“Jadi, teman-teman relawan adalah ujung tombak kami mulai dari perguruan tinggi hingga kelurahan. Kalau di tingkat kelurahan kami sebut Tim Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat),” kata Wanto.
Sementara itu, ditanya stok darah di masa pandemi, Kabag Yankes dan Penanggulangan Bencana PMI Kota Solo, Arina Hidayati, menyebut di awal pandemi stok darah terbilang menipis. Hal ini sempat menjadi kekhawatiran tersendiri.
“Ya pada waktu awal-awal KLB di Solo memang sempat pendonor itu turun drastis. Jadi memang karena hal baru dan masyarakat kaget,” ucapnya di tengah talkshow di TATV, baru-baru ini.
Kendati demikian, menurut Arina Hidayati, hal terpenting bagi PMI, yakni meningkatkan kepercayaan terhadap masyarakat. Dengan adanya kepercayaan, masyarakat yang akan mendonorkan darah tidak khawatir lagi.
Lebih lanjut, Arina Hidayati mengatakan guna meningkatkan kepercayaan masyarakat datang ke PMI, ada beberapa langkah sesuai dengan protokol kesehatan, misalnya di PMI dilakukan penyemprotan disinfektan secara rutin sehari dua kali, memasang wastafel di depan pintu masuk, menyediakan bilik disinfeksi, dan screening suhu.
“Jadi sebelum masuk ada screening awal di lingkungan PMI yang mana sesuai anjuran protokol kesehatan pemerintah,” kata dia.
Sejauh ini, Arina Hidayati mengungkapkan tidak ada pegawai PMI Solo terkonfirmasi positif Covid-19. (elv)
(redaksi)