Solotrust.com- Komunitas Sinema Wayang Babad Nusantara (Saba Nusa) kembali memroduksi sebuah cerita tentang kisah babad di Nusantara. Setelah beberapa saat yang lalu sempat memroduksi kisah Babad Majapahit, kini Saba Nusa mengangkat sebuah kisah lakon berjudul Shri Rajasa Sang Amurwabhumi yang akan dipentaskan di dua kota, yakni Malang pada 4 Desember dan Kediri 6 Desemebr 2020 serta disiarkan langsung di channel Youtube Baghaskoro Arema.
Produksi lakon Shri Rajasa Sang Amurwabhumi oleh komunitas Saba Nusa kali ini diproduseri oleh Bagus Baghaskoro Wisnu Murti yang berhasil mendapatkan hibah berupa Fasilitas Bidang Kebudayaan dari pemerintah, untuk menggelar pertunjukan di beberapa kota yang ada di Jawa Timur.
Saat ditemui Solotrust.com di sela-sela latian di Ndalem Kabagusan Jatimalang Sukoharjo Kamis (26/11), Bagus menceritakan tentang sedikit gambaran pentas pertunjukan yang akan diproduksi oleh Komunitas Saba Nusa.
"Ada banyak hal kebaruan di pertunjukan ini. Seperti ada tawaran masuknya unsur sinematik, musik yang juga digarap dan wayang yang juga digarap dengan menghadirkan cerita-cerita lokal kedaerahan." jelas Bagus yang juga merangkap sebagai Penata Musik dalam pertunjukan Srhi Rajasa Sang Amurwabhumi ini dengan ceria dan penuh semangat.
"Itu yang menjadi daya tarik tersendiri karena selama ini wayang hanya dikenal dengan cerita Mahabharata maupun Ramayana. Padahal kita punya cerita-cerita lokal yang tidak kalah menarik konfliknya dengan Mahabharata dan Ramayana." lanjutnya kemudian.
Dalam sajiannya Saba Nusa juga melibatkan para pemain teater sebagai dubber atau pengisi suara untuk setiap karakter yang ada naskah cerita serta sajian multimedia untuk memperkuat unsur sinematiknya.
Shri Rajasa Sang Amurwabhumi sendiri menceritakan tentang kisah perjalanan seorang Ken Angrok hingga mencapai tahtanya. Untuk menyajikan cerita ini, tim Saba Nusa telah melakukan berbagai riset baik dari buku Pararaton serta dari para narasumber dan juga melakukan riset di beberapa tempat yang diyakini sebagai petilasan dari Ken Angrok maupun Ken Dedes.
Sementara itu selama latian, komunitas Saba Nusa menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat diantaranya cuci tangan sebelum masuk tempat latihan, dicek suhu badan serta memakai masker selama latihan dan selalu menjaga jarak antara satu dengan yang lainnya. (dd)
(wd)