Solotrust.com - RM kembali mengunjungi pameran seni. Sebagaimana dikabarkan Chosun Ilbo via lamannya (30/11/2020), leader BTS itu mengunjungi pameran seni berjudul "Moment of ㄱ", yang dihelat untuk menandai ulang tahun ke-100 Chosun Ilbo. "ㄱ" atau dibaca giyeok adalah alfabet pertama dari hangeul (aksara Korea).
RM yang memang menyukai seni secara mendalam melihat tiap sudut pameran dan menulis sebuah pesan untuk Raja Sejong, yang merupakan pencipta aksara hangeul.
"세종 대왕님, 감사합니다, 덕분입니다" (Sejong Daewang-nim, kamsahamnida, deokbunimnida)", demikian pesan yang ditulis RM di kertas dan digantung di salah satu spot pameran, yang berarti "Raja Sejong, terimakasih, terimakasih". RM tidak menuliskan namanya, ia hanya menulis "한청년이" atau dari "seorang pria muda".
Dalam kunjungannya itu, RM juga mengatakan bahwa dia sangat terkesan dengan seni media dari Paik Nam-june, almarhum pelopor seni video. Ia juga terkesan dengan petroglif dari Cheonjeon-ri, kota kecil di Ulsan.
RM menambahkan, "Tulisan tangan puisi Korea dari Gokseong, kota kecil di Provinsi Jeolla Selatan, juga menyentuh hati saya. Karena nenek yang menulisnya, dan mereka belajar bagaimana menulis dalam Bahasa Korea saat mereka berusia lebih dari 80 tahun."
Pameran khusus ini merupakan yang terbesar dari hangeul sebagai seni. Pameran yang diadakan di Seoul Arts Center itu berlangsung hingga 28 Februari nanti dan menampilkan sekitar 100 karya dari 47 seniman termasuk lukisan, instalasi dan kaligrafi. Ini melengkapi kampanye promosi hangeul yang dilakukan Chosun Ilbo sejak tahun lalu.
Terkait Bahasa Korea, BTS sendiri pernah mendapat penghargaan dari grup yang fokus pada perlindungan Bahasa Korea di Korea Selatan yakni “Nation’s People Preserving the Korean Language” pada 2018. BTS terpilih sebagai “Top Promoter of the Korean Language” atau promotor tertinggi Bahasa Korea. Hal itu diumumkan menjelang Hari Hangeul yang jatuh pada 9 Oktober, hari dimana masyarakat Korea merayakan penemuan alfabet itu.
Penghargaan ini merefleksikan bagaimana BTS telah menyebarkan pengetahuan tentang bahasa dan budaya Korea Selatan kepada dunia.
“BTS terpilih sebagai yang pertama karena kontribusi mereka yang luas untuk meningkatkan perhatian internasional terhadap bahasa dan budaya Korea,” kata grup tersebut.
Untuk informasi, Korea memakai abjadnya sendiri dalam berbahasa, yakni Hangeul. Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong pada tahun 1446 di masa dinasti Joseon. Raja Sejong menamakan huruf tersebut "Hunminjeongeum" yang berarti bunyi yang tepat untuk diajarkan kepada rakyat.
Hangeul adalah kebanggan rakyat Korea dan juga sudah masuk sebagai Memory of the World Heritage oleh UNESCO pada tahun 1997. Tiap tanggal 9 Oktober rakyat Korea Selatan pun memperingatinya sebagai Hari Hangeul.
Meskipun Hangeul ini terlihat seperti tulisan ideografik atau tulisan dalam bentuk ‘simbol’ seperti aksara Tionghoa, namun Hangeul adalah abjad fonetik atau alfabet karena tiap hurufnya merupakan lambang vokal dan konsonan yang berbeda-beda.
Alfabet Hangeul terdiri dari 24 huruf yang terdiri dari 14 huruf konsonan dasar dan 10 huruf vokal dasar yang kemudian dikembangkan lagi menjadi konsonan rangkap dan vokal rangkap.
Sekedar informasi, Suku Cia-Cia di Sulawesi Tenggara, Indonesia bahkan menerima Hangeul untuk menjadi sistem tulisan dari Bahasa Cia-Cia pada tahun 2009 lalu.
Awal mula dari hal ini adalah penutur bahasa daerah minoritas di sana tidak memiliki sistem penulisan yang bisa mengabadikan pelafalan bahasa mereka sendiri.
Wali Kota Baubau kemudian berupaya mencari aksara yang cocok dengan Bahasa Cia-Cia. Akhirnya, pemerintah Kota Baubau bekerjasama dengan Hunminjeongeum Research Institute dari Korea Selatan untuk membuat naskah bahasa Cia-Cia dengan alfabet Hangeul sehingga bahasa tersebut lestari hingga kini. (Lin)
(wd)