WONOGIRI, solotrust.com- Ratusan pemuda di Wonogiri menyatakan sikapnya dengan menggelar aksi damai di sekitaran patung Soekarno, Wonogiri, Sabtu (5/12/2020). Aksi yang tergabung dalam Generasi Muda (Geram) Wonogiri ini menyuarakan berbagai tuntutannya, salah satunya menolak kedatangan Imam Besar FPI di Jateng dan khususnya di Wonogiri.

"Pada intinya, aksi ini sebagai  bentuk pernyataan sikap masyarakat Wonogiri yang menolak kedatangan  Imam besar FPI Habieb Rizieq dan  ikut mendukung  pemerintah dalam penanganan pandemi Corona di Wonogiri,"ungkap Koordinator Aksi Geram Wonogiri, Nurcholis.

Aksi unjuk rasa Geram Wonogiri dilakukan di tugu Soekarno Jalan Pemuda, Wonogiri dimulai pukul 10.10 WIB hingga pukul 10.40 WIB. Selain membentangkan poster berisi penolakan Rizieq Shihab mereka juga membawa bendera merah putih. Aksi damai itu sendiri diikuti sekitar 100 orang, Nampak pengawalan dari aparat kepolisian cukup ketat.

Dalam aksi damai itu ada sejumlah pernyataan sikap generasi muda Wonogiri terkait sosok kontroversial Imam Besar FPI Habieb Rizieq atau Rizieq Shihab.

Menurut dia, sosok Habieb Rizieq tidak patut dicontoh. Hal demikian lantaran sejumlah isi ceramah dan pidato-pidato ulama tersebut selalu bernada kontroversi. Bahkan, berpotensi memecah belah kerukunan umat beragama.

Oleh sebab itu, Geram Wonogiri meminta agar pemerintah bersikap tegas. Pihaknya tak ingin daerahnya terprovokasi dengan seruan-seruan Habieb Rizieq yang selama ini berpotensi merusak persatuan dan kesatuan.  

Selain hal itu, tutur Nucholis, pihaknya juga mengkritisi terkait kedatangan Habieb Rizieq dari Arab, beberapa waktu lalu, dimana kedatangan sosok imam besar FPI itu disambut jutaan umatnya di bandara hingga jalan-jalan raya. Menurut dia, kondisi itu sangat beresiko akan penularan virus corona. Mengingat Indonesia masih dalam pandemi.

 Geram Wonogiri ini meminta agar Satgas Covid-19 Wonogiri untuk tidak memberikan izin keramaian bagi panitia kedatangan Rizieq Shihab. (noto)

(wd)