Hard News

Pegang Komitmen di Tengah Pandemi, Sritex Ekspor 300 Ribu Seragam Tentara Filipina

Jateng & DIY

15 Desember 2020 09:51 WIB

Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman Tbk, Iwan Setiawan Lukminto.

SUKOHARJO, solotrust.com- Meski tengah dilanda pandemi COVID-19, Sritex berkomitmen untuk tetap berkontribusi kepada devisa negara melalui peningkatan ekspor. Salah satunya, hal ini diwujudkan dengan exspor perdana seragam tentara ke Filipina. Filipina merupakan negara ke 36 yang memesan seragam tentara ke Sritex. Filipinan memesan 300 ribu seragam tentara, untuk tahap pertama dikirim sebanyak 8 kontainer.

“Ini adalah ekspor pertama dan bukan yang terakhir. Kami menyambut baik kerjasama ini dan berharap, hubungan baik antara Sritex dengan tentara Filipina dapat menjadi jembatan untuk membangun kerjasama dengan divisi pertahanan lainnya – termasuk instansi dan non-instansi negara.” ujar Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman Tbk, Iwan Setiawan Lukminto.   



Filipina merupakan negara ke-36 yang seragamnya dibuat oleh Sritex dan merupakan negara ke-8 di kawasan Asia Pasifik setelah Indonesia, Malaysia, Brunei, Timor Leste, Singapura, Nepal, dan Australia. Inovasi yang dilakukan oleh Sritex telah teruji melalui kerjasama ini dengan menambahkan beberapa fitur seperti Ionising Radiation Regulation Protection (Anti Radiasi), Anti-Mosquito (Anti Nyamuk), Water Repellent-Oil Repellent (Anti Air dan Minyak), Anti-Bacterial & Anti Odor (Anti Bakteri dan Bau), serta Fire Resistance (Anti-Api). Seluruh Research and Development telah dilakukan di pusat riset Sritex yang terletak di Sukoharjo, Jawa Tengah.

“Kami berbahagia sekali dengan terjalinnya hubungan dagang antara Sritex dengan tentara Filipina. Semoga kerjasama ini dapat mempererat hubungan baik antara Indonesia dan Filipina.” Ujar Duta Besar Filipina kepada Indonesia H.E Mr Lee Hiong Wee dalma pidatonya.

Sementara itu, hingga kuartal III 2020, Sritex mencatat bahwa kinerja Perusahaan masih menunjukkan performa positif dengan membukukan penjualan hingga USD 895,07 juta atau meningkat 1,13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (nas)

(wd)