Solotrust.com - Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk menghentikan pandemi Covid-19. Namun, perlu kita ketahui ada beberapa hal patut diperhatikan sebelum pemberian vaksin.
Dokter Reisa Brotoasmoro bersama dokter Dirga Sakti Rambe dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, menjelaskan beberapa hal harus dipersiapkan seseorang sebelum menerima vaksinasi. Dirga mengatakan tubuh harus dalam kondisi sehat sebelum menerima vaksinasi, dalam pengertian sehat secara umum.
“Bukan berarti kalau kurang tidur nggak boleh vaksinasi, bukan berarti kalau kurang olahraga nggak boleh vaksinasi, nggak ya,” ujarnya dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (10/01/2021).
Sebelum divaksin, dokter akan melakukan screening, bertanya beberapa hal mengenai kondisi kesehatan pasien. Misalnya, apakah pasien sehat hari ini, apakah ada demam hari ini, dan apakah ada riwayat alergi.
Pemberian vaksin secara umum juga bisa dilakukan kepada seseorang yang mengalami sakit ringan, misalkan batuk dan pilek. Selama orang tersebut tidak demam lebih dari 380C.
“Secara umum bisa, bahkan batuk, pilek pun itu bukan halangan untuk vaksinasi apa pun. Vaksin ditunda bila demam lebih dari 38 derajat,” lanjut Dirga.
Ada beberapa jenis vaksin dapat membuat penerimanya demam pascavaksinasi. Lantas apa yang harus kita lakukan saat tubuh menjadi demam?
Dirga Sakti Rambe mengatakan, demam pascavaksinasi itu sesuatu yang wajar dan menjadi tanda vaksin sedang bekerja dalam tubuh.
“Itu adalah tanda bahwa sistem imunitas kita terstimulasi untuk membentuk kekebalan tadi. Tidak perlu khawatir karena demam pascavaksinasi biasanya demamnya tidak tinggi dan paling lama 48 jam itu akan hilang,” paparnya.
Namun, apabila demam berlanjut 3x24 jam atau lebih segera pergi ke dokter karena bisa jadi demam ini tidak berhubungan dengan vaksinasi, namun secara waktu hanya bersamaan kebetulan atau koinsiden.
Vaksinasi paling baik dilakukan di fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit atau puskesmas. Namun, mengingat masa pandemi ini dapat dipertimbangkan inovasi vaksinasi di luar fasilitas kesehatan, asalkan ada dokter dan alat-alat yang harus sesuai dengan standar rumah sakit.
Dokter Reisa Brotoasmoro menambahkan beberapa hal perlu diperhatikan sebelum menerima vaksinasi, di antaranya menyiapkan obat penurun panas, selalu pantau perubahan suhu, dan kontak layanan kesehatan jika tak kunjung sembuh.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir dan takut sebelum maupun sesudah vaksinasi karena saat tubuh kenal dengan virus tersebut, tubuh akan menjadi kebal.
“Dengan mengetahui informasi langkah-langkah sebelum dan sesudah vaksinasi membuat kita jadi tidak perlu khawatir atau rasa takut yang berlebihan. Sekali lagi, vaksin datang kita sudah harus siap, berani, dan bersedia. Saat kenal kita bisa jadi kebal,” tutur Reisa Brotoasmoro. (ray)
(redaksi)