Hard News

Data Antemortem dan Enam Sampel DNA Penumpang SJ 182 Asal Lampung Dibawa ke Jakarta

Hukum dan Kriminal

12 Januari 2021 11:34 WIB

Evakuasi puing pesawat Sriwijaya SJ 182.

BANDARLAMPUNG, solotrust.com- Tiga warga asal Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Lampung turut menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 Jakarta-Pontianak yang dikabarkan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB di perairan Kepulauan Seribu.

Ketiga warga asal Tulangbawang Barat tersebut adalah Sugiono Effendy (37), Pipit Piyono (25), dan Yohanes (27). Ketiganya merupakan warga Tiyuh Toto Makmur, Kecamatan Batuputih, Tulangbawang Barat.



Menindaklanjuti kabar tersebut, tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokes Polda Lampung telah melakukan pengambilan sampel data antemortem dan DNA dari keluarga tiga penumpang Sriwijaya Air SJ182 asal Tulangbawang Barat tersebut.

“Ya benar, Minggu pagi kemarin tim DVI Polda Lampung telah mengambil data Antemortem, DNA dari keluarga penumpang pesawat SJ182 tersebut. Total enam sampel masing-masing penumpang, yakni ayah dan ibunya untuk tiap penumpang,” kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad kepada teraslampung.com, Senin (11/1/2021).

Setelah pengambilan data Antemortem dan DNA tersebut, kata Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, tim DVI Polda Lampung langsung membawa hasil data tersebut ke Posko Antemortem RS Polri di Kramatjati, Jakarta Timur.

“Nantinya, data antemortem itu akan dicocokkan dengan postmortem-nya di RS Polri,”ujarnya.

Dikatakannya, selain tim DVI, tim trauma healing Biro SDM Polda Lampung juga mengunjungi rumah keluarga ketiga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ128 di Tulangbawang Barat membantu pemulihan psikologis keluarga.

“Pendampingan ini, sebagai pertolongan pertama psikologis kepada keluarga korban Sriwijaya Air SJ182. Psikologi First Aid (PFA) tersebut dilakukan, yakni dengan hadir mendampingi keluarga korban baik secara fisik maupun psikologis,” jelasnya.

Pandra menambahkan, pendampingan tersebut diharapkan, mampu memfasilitasi keluarga korban dalam menghadapi kecemasan yang muncul menunggu kabar kejelasan informasi keberadaan anggota keluarganya yang hilang dalam insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu tersebut.

“Artinya, ada pendekatan khusus kepada para keluarga korban yang saat ini sedang menunggu hasil informasi resmi dari DVI Mabes Polri,”pungkasnya.

Sementara Kabid Dokkes Polda Lampung, Kombes Pol Andri Badarsyah mengatakan, selain DNA ada beberapa poin juga telah diambil tim DVI Polda Lampung, seperti sidik jari dan gigi gerigi yang masuk ke dalam data primer Antemortem dari penumpang atas nama Sugiono Effendy, Yohanes, dan Pipit Piyono yang ketiganya warga Tiyuh Toto Makmur, Kecamatan Batu Putih, Tulangbawang Barat (Tubaba).

“Data sekunder Antemortem seperti data pribadi, rekam medis dan properti seperti pakaian dan benda-benda lain yang dipakai seperti Ijazah dan foto juga diambil dan sudah dibawa,”terangnya.

Selain itu juga, kata Kombes Pol Andri Badarsyah, telah dilakukan pengambilan sempel darah dan swab buccal kepada kedua orangtua dan kerabat terdekat keluarga korban.  

“Pengambilan sempel data Antemortem tersebut, guna memperlancar proses identifikasi. Karena makin hari ditemukan korbannya, akan makin sulit dan mungkin terakhirnya harus DNA. Intinya yang disana jalan postmortem-nya mengidentifikasi itu siapa, paling baik ditemukan dalam kondisi hidup dan sehat sehingga musibah ini lebih ringan kita terima. Tapi kalau berat, kita juga sudah siapkan,” tandasnya. #teras.id

(wd)