WONOGIRI, solotrust.com - Fenomena alam angin puting beliung terjadi di tengah perairan Waduk Gajah Mungkur, Desa Sendang, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu (20/01/2021) pukul 16.30 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan fenomena itu juga disebut waterspout karena terjadi di perairan atau di atas permukaan air.
“Waterspout adalah angin puting beliung yang berada di atas permukaan air (dapat berupa danau maupun laut),” sebut UPT BMKG A Yani Semarang dalam keterangan tertulis.
Menurut análisis sementara BMKG, terjadinya fenomena tersebut dipengaruhi adanya dinamika atmosfer yang menunjukkan adanya sirkulasi siklonik di Selatan Indonesia yang memicu terbentuknya belokan angin dan pertemuan angin di wilayah Jawa Tengah.
Kondisi tersebut didukung dengan masa udara labil serta kelembapan udara cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas, sehingga mendukung proses pembentukan awan hujan di Jawa Tengah, khususnya wilayah Wonogiri.
Berdasarkan pantauan dari Citra Satelit dan Radar, BMKG Ahmad Yani Semarang sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem dari pukul 13.50 WIB dan telah diperbarui pukul 16.25 WIB. Wonogiri termasuk salah satu wilayah yang masuk dalam peringatan dini tersebut.
Adanya fenomena alam angin puting beliung di tengah perairan Waduk Gajah Mungkur turut dibenarkan Kepala Pelaksana (Kalaks) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto. Menurutnya fenomena itu juga kerap terjadi setiap tahun dan biasanya pada masa peralihan musim.
“Sebenarnya hampir setiap tahun terjadi di wilayah Kabupaten Wonogiri,” jelas Bambang Haryanto dalam keterangan melalui video, dilansir dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, bnpb.go.id.
Bambang Haryanto juga mengatakan peristiwa angin puting beliung di Waduk Gajah Mungkur terjadi selama sepuluh hingga 15 menit mengarah ke Selatan. Kejadian itu tidak menimbulkan adanya kerusakan maupun korban jiwa dan situasi aman terkendali.
“Arah angin, putaran angin menuju ke Selatan. Tidak berdampak dan kondisi sekarang telah normal kembali,” ungkapnya.
Mengingat adanya fenomena alam itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu panik. Peristiwa yang terjadi sebagai tanda peralihan musim.
Masyarakat juga diharapkan tidak mudah terpengaruh dengan adanya berita tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Dalam hal ini masyarakat harus tetap waspada terkait adanya peringatan cuaca dari BMKG yang dapat memicu terjadinya peristiwa alam dan berpotensi menjadi bencana alam, seperti banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor.
(redaksi)