Hard News

Kesan Jokowi Setelah Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Kedua

Nasional

27 Januari 2021 11:03 WIB

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama vaksinator Abdul Muthalib sesaat setelah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (21/01/2021). (Foto: Humas/Jay)

JAKARTA, solotrust.com - Selang 14 hari setelah menerima suntikan vaksin Covid-19dosis pertama, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima dosis kedua, Rabu (21/01/2021) di halaman Istana Kepresidenan, Jakarta.

“Setelah suntikan vaksin Covid-19 yang pertama itu di 13 Januari yang lalu, dua minggu yang lalu, sekarang hari ini saya mendapatkan suntikan vaksin yang kedua,” kata presiden usai divaksinasi, dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id.



Kepada Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Reisa Brotoasmoro yang mewawancarainya, Jokowi mengungkapkan yang dirasakannya ketika menerima suntikan dosis kedua.

“Sama seperti yang dilakukan dua minggu lalu, tidak terasa. Kalau dulu setelah dua jam hanya pegal-pegal, sekarang saya kira juga sama saja. Saya juga aktivitas ke mana-mana juga,” ungkapnya.

Setelah mengikuti proses observasi kemungkinan Kejadian Ikutan Pascaimunasisi (KIPI) selama sekira 30 menit, presiden melanjutkan aktivitasnya dengan melantik Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri, menggantikan Jenderal Polisi Idham Azis yang akan memasuki masa purna tugas Februari 2021 mendatang.

Vaksin CoronaVac produksi Sinovac Life Science Co.Ltd yang disuntikkan kepada presiden membutuhkan dua kali penyuntikan, masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari. Sebelumnya, Jokowi telah menerima suntikan vaksin dosis pertama pada Rabu (13/01/2021).

Dijelaskan Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi, Reisa Brotoasmoro, vaksinasi dosis pertama bertujuan untuk mengenalkan vaksin dan kandungan di dalamnya kepada sistem kekebalan tubuh. Dosis pertama ini dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal. Selang 14 hari dari pemberian dosis pertama, dilanjutkan dengan suntikan kedua bertujuan untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk sebelumnya.

“Dua dosis suntikan ini akan memicu respons antibodi yang lebih optimal dan lebih efektif di masa yang akan datang,” terangnya.

Lebih lanjut, Reisa Brotoasmoro mengatakan, antibodi tersebut baru akan optimal 14 hingga 28 hari setelah suntikan kedua dilakukan. 

(redaksi)